Humanisasi agen moral Homo Poieticus dalam etika informasi Luciano Floridi = Humanising moral agent Homo Poieticus from Luciano Floridi`s information ethics
Muhammad Ridho Anugrah;
Herdito Sandi Pratama, supervisor
(Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019)
|
Penggunaan dan perkembangan pesat teknologi informasi digital memunculkan perubahan signifikan di dalamstruktur masyarakat. Luciano Floridi dengan teori re-ontologisasi mengatakan informasi dapat mengubah strukturmasyarakat secara radikal. Re-ontologisasi ini dibentuk dari interaksi antara inforgs dan infosphere. Kemudianteori tersebut menjadi dasar etika yang disebut etika informasi (IE). Etika informasi menekankan idealitas, tanpa adanya entropi di dalam infosphere untuk menjelaskan apa itu `baik`. Dari pemahaman bahwa etika adalah konstruksi idealitas, Floridi menganggap manusia sebagai homo poieticus. Homo poieticus berarti manusia yang memiliki sifat pembentuk dan penjaga. Artikel ini berpendapat sebelum menjadi homo poieticus, manusia haruskembali melihat keterbatasan kapasitas kognitifnya. Terutama di dalam pesat dan masifnya perkembanganinformasi. Melalui etika behavioral, menjelaskan permasalahan kognitif manusia sebagai agen moral terbatas olehrasio dan kebiasaannya. Etika behavioral menggunakan konsep dasar seperti keterbatasan rasionalitas, etikalitasterbatas, dan heuristik di dalamnya. Dengan memahami dan menyadari keterbatasan tersebut, manusia dapatmemaksimalkan penilaian etis. Keterbatasan ini tidak memungkinkan adanya pemahaman holistik dari etikamaupun infosphere. Namun, dari keterbatasan tersebut untuk menjaga infosphere usaha yang dilakukan adalahmemaksimalkan penilaian etis. Dari usaha maksimalisasi ini, menurut penulis homo poieticus dapat menjadi lebihbijak.Usage and progress of digital information technology sparks significant shift in the structure of society. Luciano Floridi with his re-ontologization, explaining information could change the society`s structure in radical way. Reontologization is made by interactions of inforgs and infosphere. The theory become a foundation towards a system of ethics named information ethics (IE). Information ethics emphasises on infosphere state with ideality, without entropy to explain what is `good`. Ethics is a construct ons of ideality of infosphere, the role of human being in Floridi`s sense is to become homo poieticus. Homo poieticus is a demiurgic attitude of the informational and moral agent. This article argues that before becoming homo poieticus, moral agents should take a look back into our own limitations of cognitive capacities. Especially in this abundance and fast growing information condition. Through behavioral ethics, I shall explain the problem of limitations of moral agent. Behavioral ethics using concepts like bounded rationality concept, bounded ethicality, and heuristics to explain it. With understanding and realising the limitations, moral agents could maximising ethical decision making. The limitations shows the impossibilities of holisticunderstanding of ethics nor infosphere. From maximising the limitations, I think homo poieticus could becomemore virtuous or wise demiurgic agent. |
MK-Muhammad Ridho Anugrah.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | MK-Pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | 27 pages : illustration |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
MK-Pdf | 10-21-550636686 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20492485 |