Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan utama dalam pemenuhan nutrisi yang penting, lengkap dan baik untuk masa pertumbuhan dan perkembangan yang optimal pada masa awal kehidupan bayi dan seterusnya. Salah satu ketidakberhasilan ASI eksklusif pada ibu bekerja yaitu setelah cuti bersalin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif. Penelitian dilakukan di empat instansi tempat kerja dan Dinas Kesehatan Kota Makassar serta Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, menggunakan pendekatan metode Mixed Methodology desain cross sectional. Responden penelitian adalah pekerja perempuan yang memiliki anak usia 3-24 bulan sebanyak 228 responden. Data kuantitatif dianalisis menggunakan uji chisquare dan regresi logistik ganda dengan menggunakan SPSS versi 20, selanjutnya kualitatif dianalisis dengan menuliskan hasil wawancara yang di transkrip dan disederhanakan dalam bentuk matriks. Hasil penelitian menunjukkan sebesar 20,2% responden yang memberikan ASI eksklusif. Hasil analisis membuktikan faktor dukungan tempat kerja (p= 0,003; OR: 3,094; CI 95%: 1,454-6,583) berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif. Dukungan tempat kerja merupakan faktor yang paling dominan berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif, responden yang mendapatkan dukungan tempat kerja berpeluang 3 kali untuk memberikan ASI eksklusif dibandingkan responden yang tidak mendapatkan dukungan tempat kerja setelah dikontrol oleh ketersediaan fasilitas, sosialisasi kebijakan, umur dan pengetahuan. Hasil ini diperkuat dengan hasil wawancara mendalam bahwa instansi tempat kerja memberikan dukungan pemberian ASI eksklusif pada pekerja perempuan untuk diberikan kesempatan pulang di jam istirahat. Untuk itu instansi tempat kerja diharapkan untuk mendukung keberhasilan pemberian ASI eksklusif dengan menyediakan ruang/bilik ASI yang nyaman, bebas dari polusi atau pencemaran dan kebisingan dilengkapi dengan lemari pendingin dan sosialisasi kebijakan secara berkala diberikan oleh Dinas Kesehatan Kota Makassar terhadap Peraturan Daerah Kota Makassar No.3 Tahun 2016 utamanya mengundang instansi perusahaan pada tempat kerja atau perusahaan yang memiliki jumlah pekerja perempuan cukup banyak untuk menyediakan fasilitas ruang/bilik ASI dan pentingnya pemberian ASI eksklusif. Breast milk is the main food in order to fulfillment the important nutrition, comprehensive and the best for optimal growth and development during infants early stages and so on. One of unsuccessful exclusive breastfeeding from working mothers happened after their maternity leave was over. The aim of this study was to know the factors associated with Exclusive Breastfeeding. The study was settled at four workplace agencies, Departement of Health Makassar City and also Departement of Women and Childs Empowerment, using Mixed Methodology with cross sectional study. All 228 respondents were working women who have children aged 3-24 months. Quantitative data were analyzed using chisquare and multiple logistic regression with SPSS version 20, then the qualitative data were analyzed with writing all the transcript of interview result which has been simplified into matrics. As the result, 20,2% respondents give exclusive breastfeeding. Analysis results showed that workplace support kerja (p= 0,003; OR: 3,094; CI 95%: 1,454-6,583) was associated factors to exclusive breastfeeding. Workplace support was found as the dominant factor to exclusive breastfeeding, it can be concluded that the respondent who had support from workplace are nearly 3 times more likely to give exclusive breastfeeding than those who hadnt workplace support after controlled by the availability of facilities, polilcy or regulation socialization, also age and knowledge. This result was strengthenes by indepth interviews result which discovered that workplace agency already give a support for exclusive breastfeeding for all working women, such as a permission to go home in the break time. Therefore, for the workplace agency, it is necessary to facilitated a comfortable nursing room and free from pollution and noise with freezer. Socialization about the policy routinly aslo needed to be presented by Departement of Health Makassar City towards Local Regulation no. 3 2016 Makassar City, inviting all workplace agencies or another company which had a lot working woman, together committed to facilitated a nursing room and remind the importance of exclusive breastfeeding. |