:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Hubungan antara Pengetahuan Dokter Mengenai Antipsikotika dalam Tatalaksana Skizofrenia dengan Pola Peresepan Antipsikotika di Puskesmas Propinsi DKI Jakarta = The relationship between Physician's Knowledge of Antipsychotics In the Management of Schizophrenia and Patterns of Antipsychotics Prescription in Primary Health Care Center in Jakarta

Yunita; Hervita Diatri, supervisor; Heriani, supervisor; Nurmiati Amir, examiner (Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019)

 Abstrak

Latar Belakang: Skizofrenia merupakan masalah gangguan mental berat yang menyebabkan penderitaan di dunia. Di Indonesia, prevalensi gangguan mental berat sebesar  1,7  per  mil. Di Jakarta, untuk populasi di atas usia 15 tahun, 2,03% di antaranya menunjukkan gejala positif gangguan psikosis. Skizofrenia membutuhkan perawatan jangka panjang, menyebabkan produktivitas menurun atau hilang, beban sosial dan keuangan sangat besar, serta biaya perawatan tinggi. Ketersediaan Pusat Kesehatan Masyarakat dikaitkan dengan menurunnya angka morbiditas pada orang dengan skizofrenia. Tatalaksana segera akan memperbaiki keluaran pada pasien skizofrenia. oleh karena itu penting untuk diketahui pengetahuan dokter di Puskesmas mengenai tatalaksana skizofrenia.
Metode: Studi ini merupakan studi deskriptif analitik yang menggunakan desain potong lintang, dilakukan di Puskesmas Provinsi DKI Jakarta. Subjek penelitian adalah dokter umum yang melakukan pelayanan kesehatan jiwa di Puskesmas Propinsi DKI Jakarta. Total 32 subjek diikutsertakan dalam studi, mengisi kuesioner Pengetahuan Dokter Puskesmas Mengenai Antipsikotika. Pola peresepan dikumpulkan dengan melihat peresepan bulan Juli-Desember 2017.
Hasil: Pengetahuan dokter mengenai antipsikotika lebih banyak kurang baik (59,4%). Sumber pengetahuan terbanyak adalah dari pendidikan fakultas kedokteran (93%).  Pola peresepan yang lebih banyak dijumpai adalah tidak tepat (96,9%) dan  politerapi (59,7%). Penelitian ini juga mendapatkan tidak ada hubungan bermakna antara pengetahuan dokter mengenai antipsikotika dengan pola peresepan antipsikotika dalam tatalaksana skizofrenia (p>0,05).
Kesimpulan: Dokter Puskesmas di DKI propinsi Jakarta banyak meresepkan antipsikotika, misalnya kombinasi haloperidol dan klorpromazin, bersamaan dengan antikolinergik. Hal ini tidak berhubungan dengan pengetahuan mengenai antipsikotika.

Background: Schizophrenia is a severe mental disorder that cause severe burden in the world. The prevalene of severe mental disorder in Indonesia is 1,7‰. In Jakarta, the prevalence of positive psychotic symptoms for people above 15 years old is 2,03%. People with schizophrenia have low productivity and require a life long treatment which cause high social and economical burden. The availibility of primary public health is associated with decreased schizophrenia’s morbidity rate. Early treatment will influence the outcome of schizophrenia, hence it is important to obtain the knowledge of primary care physicians about the management of schizophrenia.
Method: This is a descriptive analytic study with a cross sectional design. The study was conducted in Primary Public Health Care in Jakarta. Subjects are doctors who provide mental health services in the selected primary public health. Thirty two subjects were recruited in the study. They were asked to take the questionnaire that could measure the knowledge of the primary care physicians regarding antipsychotics. Prescription patterns were obtained by looking at the prescription data from July to December 2017.
Results:  This research shows that about 59,4% physicians have low knowledge about antipsychotics. The physican’s knowledge was mostly obtained from studying at medical faculty (93%). Majority of prescription pattern are inexact (96,9%) and polytherapy (59,7%). This study also shows that there is no correlation between physican’s knowledge about antipsychotics and prescription pattern for schizophrenia management.
Conclusion: The physicians of primary health care in DKI Jakarta often prescribed antipsychotics, such as combination of haloperidol and chlorpromazine, with addition of anticholinergics. This is not related to their knowledge about antipsychotics.

 File Digital: 1

Shelf
 T-Yunita.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : T-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Subjek :
Penerbitan : Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : xiv, 48 pages: illustration; appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T-Pdf 15-22-97721059 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20493369