:: UI - Tugas Akhir :: Kembali

UI - Tugas Akhir :: Kembali

Pertarungan watak utama dan angkara murka dalam lakon Dursasana Gugur = The Battle of good and bad in Lakon Dursasana Gugur

Muhammad Fakhrully Akbar; Darmoko, supervisor; Dwi Woro Retno Mastuti, examiner; Ari Prasetiyo, examiner (Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019)

 Abstrak

Pertarungan keutamaan dan keangkaramurkaan selalu ditampilkan dalam wayang kulit purwa. Pertarungan keduanya disebabkan oleh perebutan harta, tahta, dan wanita. Lakon Dursasana Gugur merupakan pertarungan yang berorientasi pada perebutan tahta dan bentuk ekspresi dari pertarungan kekuatan keutamaan dan keangkaramurkaan.Baik Dursasana maupun Bima sebagai tokoh yang bertarung pada lakon tersebut masing-masing menjalankan darma ksatria.Darma tersebut merupakan tugas suci yang diberikan oleh Tuhan kepada setiap manusia.Setiap darma yang dilakukan oleh kedua tokoh tersebut tentu menemui karma. Karma yang diakibatkan oleh tutur kata, sikap maupun perilaku tokoh yang ada didalamnya. Setiap karma yang terjadi menimbulkan mitos-mitos yang menjadi kepercayaan atau keyakinan kelompok tertentu. Penelitian ini membahas relasi antara keutamaan dan keangkaramurkaan dengan darma karma juga mitos yang terdapat pada lakon tersebut .Penelitian ini bertujuan menjelaskan simbol dari pertarungan keutamaan dan keangkaramurkaan dari lakon Dursasana Gugur. Penelitian ini menggunakan teori etika Jawa dari Franz Magnis Suseno. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa dalam lakon Dursasana Gugur, kekuatan keutamaan memenangkan kekuatan angkara murka . Karma yang dilakukan oleh Dursasana selama hidup menemui balasannya dalam perang Baratayuda serta penggambaran darma Bima.

The battle of good and bad is always displayed in pure shadow puppets. Both battles are caused by struggles for property, thrones, and women. The play of Dursasana Akhir is a battle oriented to the seizure of the throne and the form of expression of the struggle of the power of virtue and evilness. Both Dursasana and Bima as the characters who fight in the play each carry out darma ksatria.Darma is a sacred task given by God to every human . Every darma done by the two figures certainly finds karma. Karma which is caused by the words, attitudes and behavior of the characters in them. Every karma that occurs raises myths that become certain group beliefs or beliefs. This study discusses the relation between virtue and the scarcity of the karma as well as the myths found in the play. This study aims to explain the symbol of the struggle of virtue and evil from the play of the Fallen Thrones. This study uses Javanese ethical theory from Franz Magnis Suseno. The results of this study show that in the play of Downfall, the power of virtue won the power of anger. Karma carried out by Dursasana during his life met his retribution in the Baratayuda war and the depiction of Bima darma.

 File Digital: 1

Shelf
 TA-muhammad fakhrully akbar.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : TA-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : 24 pages : illustration
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
TA-pdf 16-20-182438061 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20493740