Salah satu cara tokoh perempuan menavigasi jalan mereka melalui masyarakat patriarki adalah dengan memanfaatkan agensi. Kekuatan supernatural dapat menjadi salah satu bentuk kekuatan yang mereka miliki. The Foreshadowing (2006) adalah sebuah sastra anak yang mengambil latar Inggris dan Prancis pada masa Perang Dunia I. Berbeda dari kebanyakan novel anak bertema perang, tokoh utama novel ini adalah remaja perempuan bernama Alexandra. Perbedaan lain dari novel ini yaitu penggunaan kekuatan supernatural sebagai sumber agensi. Dengan menggunakan teori hegemoni gender oleh Schippers (2007) dan agensi perempuan oleh Trites (1997), penelitian ini membahas tokoh Alexandra, ayah, ibu, Tom, dan Jack. Hasil analisis memperlihatkan bahwa novel ini menunjukkan ambivalensi terhadap penggambaran kekuatan supernatural terkait dengan agensi perempuan. Di satu sisi, novel ini menunjukkan kekuatan supernatural sebagai alat yang sangat kuat sehingga dianggap sebagai ancaman oleh sistem patriarki yang direpresentasikan melalui tokoh ayah. Alexandra ditampilkan menggunakan agensinya dengan bantuan kekuatan supernatural untuk menerobos batas-batas peran gender yang berlaku di zamannya. Meskipun demikian, novel ini masih terbatasi oleh peran gender di masa Victoria karena tidak memberikan akses kepada tokoh perempuan untuk terlibat langsung di dalam peperangan. One way female characters navigate their way through a patriarchal society is by utilizing their agency. Supernatural power can be one form of power they are endowed. The Foreshadowing (2006) is a children‟s literature set in England and France during World War I.Unlike most war-themed children‟s literature, the main character is a teenage girl named Alexandra. What also sets this novel apart is the use of supernatural power as a source of agency. Using theory on gender hegemony by Schippers (2007) and female agency by Trites (1997), this research examines Alexandra, her father, her mother, Tom, and Jack. The findings show that the novel is ambivalent in its portrayal of supernatural power in relation to female agency. On the one hand, the novel demonstrates that supernatural power is such a powerful tool that it poses a threat to the patriarchal system represented through the father. Alexandra is shown to be utilizing her agency with the help of supernatural power to overcome the boundaries set by gender roles during that time. On the other hand, this novel is still limited by Victorian gender roles because it gives no room for the female character to take part actively in the war. |