Simbol kesejahteraan memelihara Burung Perkutut dalam Budaya Jawa = Welfare symbol nurturing Burung Perkutut in Javanese culture
Sarah Himmah Fathoni;
Nanny Sri Lestari, supervisor; Turita Indah Setyani, examiner; Syahrial, examiner
(Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019)
|
Penelitian ini membahas tentang salah satu simbol dalam budaya Jawa. Fokus penelitian ini adalah simbol burung perkutut yang merupakan simbol kesejahteraan bagi masyarakat Jawa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggali dan menjelaskan hubungan perkutut sebagai simbol kesejahteraan yang dipercaya/diyakini oleh masyarakat Jawa dalam etika Jawa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada kepercayaan yang kuat terhadap burung (khususnya burung perkutut) sebagai simbol kesejahteraan dalam budaya masyarakat Jawa. Melalui plot cerita yang tersurat dalam teks Soegih Ora Simpen (wacan bocah lan wong tuwa) menjelaskan tentang moral perilaku manusia kaya. Kaya yang dimaksud tidak hanya kaya harta berupa uang, dan benda-benda lainnya akan tetapi dapat juga kaya hatinya. Dalam teks tersebut burung perkutut melambangkan kesejahteraan jiwa seseorang, dilihat dari cara seseorang memelihara burung perkutut. Burung perkutut merupakan simbol kesejahteraan dan kematangan seorang pria Jawa sesuai dengan kepercayaan yang dianut dalam budaya Jawa. Melalui akar budaya tentang simbol burung perkutut dari kepercayaan orang Jawa yang pakem tersebut, burung perkutut memiliki makna yang besar untuk masyarakat Jawa. Penulis berusaha menjelaskan bahwa burung perkutut ini meskipun termasuk hewan yang kecil namun hewan ini mampu memberikan kekayaan kepada pemiliknya tanpa harus meminta imbalan. This study discusses one of the symbols in Javanese culture. The focus of this research is the symbol of burung perkutut which is a symbol of welfare for the Javanese people. The purpose of this study is to explore and explain the relationship of burung perkutut as a symbol of well-being that believed by Javanese people in Javanese ethics. This study used qualitative research methods. The results showed that there was a strong belief in birds (burung perkutut) as a symbol of well-being in Javanese culture. Through the story plot written in the text Soegih Ora Simpen (wacan bocah lan wong tuwa) describes the moral behavior of rich people. Rich meant not only rich in money, and other objects, but it can also be rich in heart. In the text burung perkutut symbolizes the well-being of ones soul, judging by the way one keeps burung perkutut. Burung perkutut is a symbol of the well-being and maturity of a Javanese man according to the beliefs held in Javanese culture. Through the cultural roots of the symbol of burung perkutut from the familiar Javanese belief, burung perkutut has a great meaning for the Javanese community. The author tries to explain that burung perkutut even though it is a small animal but this animal is able to provide wealth to its owner without having to ask for compensation. |
MK- Sarah Himmah Fathoni.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | MK-pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | 26 pages : illustration |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
MK-pdf | 11-22-92036393 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20493795 |