:: UI - Makalah dan Kertas Kerja :: Kembali

UI - Makalah dan Kertas Kerja :: Kembali

Banksy sebagai simbol perlawanan terhadap kapitalisasi seni : analisis fenomena banksy melalui teori otonomi dan heteronomi seni Jacques Ranciere = Banksy as a symbol of resistance to capitalization of art : analysis of banksys phenomenon with theory of authonomy and heteronomy of art Jacques Ranciere

Farih Bidada; Embun Kenyowati Ekosiwi, supervisor; Albertus Harsawibawa, examiner; Herdito Sandi Pratama, examiner (Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019)

 Abstrak

Pada zaman modern seni dianggap otonom karena munculnya sebuah gerakan seni untuk seni sehingga melahirkan ideologi seni tinggi dan seni kelas tinggi. Hal ini menimbulkan adanya hierarki dalam seni. Memasuki zaman kontemporer seni yang hierarkis bukan lagi persoalan seni untuk seni melainkan seni elit yang dikuasai oleh masyarakat kapitalis dan kelompok masyarakat tertentu. Seniman jalanan asal Inggris yang dikenal dengan nama Banksy, mengkritik fenomena ini dengan menciptakan karya seni dan aksi yang dinilai sebagai perlawanan terhadap kapitalisasi seni. Di dalam artikel ilmiah ini, penulis akan menganalisis fenomena Banksy dan aksinya dalam melawan kapitalisasi seni berdasarkan teori estetika politik Jacques Ranciere yang membahas seni sebagai persoalan politik. Seni yang pada masa pencerahan hingga modern dianggap otonom hingga menimbulkan hierarki pada seni, oleh pemikir-pemikir postmodern direposisi ke dalam heteronomi seni yang terdapat ideologi dan latar belakang sosial di dalamnya. Otonomi hanya ada pada pengalaman seniman, namun ketika pengalaman tersebut dituangkan ke dalam sebuah karya maka seni menjadi heteronom. Pembahasan mengenai karya seni Banksy dan kaitannya terhadap teori otonomi dan heteronomi seni Ranciere akan dibahas dengan refleksi kritis di dalam karya ilmiah ini.

In modern era, art was considered as autonomous label because there was an art for art movement which gave a rise of ideology that make high of art. It makes hierarchy in art itself. Goes in contemporary era, hierarchical art is no longer a matter of art for art, but rised an elite art which dominated by capitalist society and certain groups of society. Inggriss street artist who known as Banksy, have criticized this phenomenon by create an artwork and actions that are considered as a resistance to the capitalization of art. In this scientific article, the author will analyze Banksys phenomenon and its action against the capitalization of art based on Jacques Rancieres aesthetic of politic theory which discusess an art as a political issue. Art which in enlightenment to modern era was considered as autonomous that rise hierarchy in art, by postmodern philosophers was repositioned into heteronomy art which contained ideology and social background in it. Autonomy only exists in the experience of artist, but when the experience is poured into work of art, it becomes heteronomous. The discussion of Banksys artwork and its relation to Rancieres autonomy and heteronomy of art theory, will be discussed with critical reflection in this scientific article.

 File Digital: 1

Shelf
 MK- Farih Bidada.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : MK-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : 25 pages : ilustration
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
MK-pdf 11-22-74927351 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20494123