Teritorialitas Dalam Organisasi Spasial Aktivitas berkumpul Di Rusunawa Pulogebang, Jakarta Timur = Territoriality in Spatial Organization at Rusunawa Pulogebang, East Jakarta
Anggoro Tri Muldiguno;
Widyawati, supervisor; Hayuning Anggrahita, supervisor; Hafid Setiadi, examiner; Ratri Candra Restuti, examiner
(Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019)
|
Pembangunan rumah susun merupakan langkah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam usaha relokasi untuk memindahkan warga dari rumah tapak ke rumah susun. Perbedaan asal tersebut merupakan dampak dari relokasi yang mengakibatkan adanya perbedaan motivasi antar individu atau kelompok dalam berkegiatan. Kegiatan tersebut salah satunya aktivitas berkumpul. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan metode obervasi lapang, in-depth interview dengan metode penetapan informan dengan cara mewawancarai gate keeper terlebih dahulu, triangulasi sebagai upaya untuk memvalidasi jawaban informan melalui kajian pustaka, hasil observasi lapangan, dan jawaban informan lain mengenai topik yang sama. Hasil dari Pola organisasi spasial yang tercipta di rumah susun terjadi pada periode waktu yaitu harian, mingguan dan bulanan, dimana aktivitas formal dibentuk oleh pihak lain sedangkan aktivitas informal diciptakan sendiri oleh pelaku. Pemanfaatan ruang publik terjadi di lantai dasar rusunawa, pemanfaatan ruang semi-publik terjadi di lantai unit hunian, dan pemanfaatan ruang privat terjadi di dalam unit hunian. Teritori membantu penghuni rumah susun dalam menyatakan wilayahnya dengan cara menciptakan simbol-simbol fisik dan khayal yang mempengaruhi kekuatan dari pelaku. The construction of flats is a step taken by the DKI Jakarta Provincial Government in an effort to relocate residents from the house to the apartment. The origin difference is the impact of relocation which results in differences in motivation between individuals or groups in activities. One of the activities is gathering activities. This research is a qualitative research Data collection techniques carried out in this study using the field observation method, in-depth interviews with informant determination methods by interviewing the gatekeeper first, triangulation as an attempt to validate the answers of informants through literature review, field observations, and answers to other informants on the same topic. Results from spatial organizational patterns created in flats occur in a period of time, namely daily, weekly and monthly, where formal activities are formed by other parties while informal activities are created by the perpetrators themselves. The use of public space occurs on the ground floor of a flat, the use of semi-public space occurs on the floor of the residential unit, and the use of private space occurs within the residential unit. Territories help residents of flats to declare their territory by creating physical and imaginary symbols that affect the strength of the perpetrator. |
S-Anggoro Tri Muldiguno.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S-pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | xiii, 68 pages : illustration ; 28 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S-pdf | 14-24-42836640 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20494284 |