Estetika dan amanat lagu wit gedhang awoh pakel karya Jogja hip-hop foundation = Aesthetic and message of wit gedhang awoh pakel, a song by Jogja hip-hop foundation
Muhammad Ichwan;
Ari Prasetiyo, supervisor; Nanny Sri Lestari, examiner; Dwi Woro Retno Mastuti, examiner
(Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019)
|
Setiap masyarakat di dunia memiliki kebudayaannya masing-masing, tidak terkecuali masyarakat Jawa. Dalam masyarakat terdapat masalah sosial. Masalah sosial dapat terepresentasi dalam karya sastra, salah satu contohnya adalah lagu. Penelitian ini akan membahas estetika serta amanat yang terkandung dalam lagu Wit Gedhang Awoh Pakel karya Jogja Hip-Hop Foundation. Jogja Hip-Hop Foundation merupakan kumpulan para rapper asal Yogyakarta yang membentuk suatu komunitas hip-hop. Lagu-lagu yang dibuat oleh JHF banyak yang berisi tentang kritik sosial. Wit Gedhang Awoh Pakel merupakan salah satu dari kritik sosial yang dilakukan oleh Jogja Hip-Hop Foundation. Metode yang digunakan untuk mendapatkan amanat ini adalah metode deskriptif kualitatif. Keindahan dalam lagu ini terlihat dari purwakanthi atau bunyi dalam puisi Jawa. Amanat yang terkandung dalam lagu tersebut adalah bahwa manusia harus tetap waras, interospeksi diri, perduli dengan sesama, tahu diri, dapat menempatkan diri, dan membangun kebahagiaan hidup sesama manusia. Amanat lagu Wit Gedhang Awoh Pakel kemudian dikaitkan dengan kehidupan di dunia nyata. Every society in the world has their own culture, Javanese people are no exception. In society there are social problems. Social problems can be represented in literary works, one of the example is song. This research will discuss the aesthetics and message contained in the Wit Gedhang Awoh Pakel, a song by Jogja Hip-Hop Foundation. The Jogja Hip-Hop Foundation is a group of rappers from Yogyakarta who formed a hip-hop community. The songs made by JHF contain a lot of social criticism. Wit Gedhang Awoh Pakel is one of the social criticisms made by the Jogja Hip-Hop Foundation. The method used to obtain this message is a qualitative descriptive method. The aesthetic in this song can be seen from the purwakanthi or sounds in Javanese poetry. The message contained in this song is that humans must remain sane, self-introspective, care for others, know themselves, be able to carry themselves, and build happiness in the lives of fellow humans. The message of the song Wit Gedhang Awoh Pakel was then associated with life in the real world. |
MK-Muhammad Ichwan.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | MK-pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | 27 pages : illustration ; 28 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
MK-pdf | 11-22-27679503 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20494310 |