Perpustakaan digital menjadi pilar dasar akan kebutuhan informasi di semua negara dan kokoh karena memiliki ideologi kuat pada perangkat lunaknya. Dengan berbasis open source, menarik guna dikaji aplikasi perpustakaan digital yang diusung perguruan tinggi di dua negara berbeda. Kajian ini bertujuan menganalisis Greenstone dan Ganesha Digital Library (GDL) dengan menggunakan pendekatan observasi untuk mengetahui perbandingan aplikasi sistem, (2) metadata dan interoperabilitas, serta (3) jumlah bahasa (user interface) yang disediakan. Hasil memperlihatkan bahwa Greenstone terus berevolusi dengan versi tetrbarunya yang dikeluarkan tahun 2016, sedangkan GDL menayangkan fitur terakhir di tahun 2014. Jenis aplikasi yang kompatibel dan berasosiasi pada Greenstone terlihat berbeda dengan GDL, kecuali pada sistem penjelajahnya (browser). Hingga versi terakhir, Greenstone memiliki interoperabilitas lebih baik dibandingkan GDL yang ditunjukan dengan sejumlah metadata yang mampu berinteraksi. Sedangkan dari user interface, Greenstone menawarkan fitur multibahasa yang heterogen dibandingkan GDL. Kedepannya, GDL perlu meningkatkan performa aplikasinya agar dipakai luas oleh publik internasional. Meskipun di Indonesia GDL memiliki tantangan yaitu berhadapan dengan berbagai software yang banyak dipakai oleh sejumlah lembaga informasi nasional. |