Individualism vs. collectivism: pengaruh budaya terhadap performa dalam kondisi kerja kolektif = Individualism vs. collectivism: the effect of culture towards performance in a collective working condition
Dimas Maulana Thalib;
Mita Aswanti Tjakrawiralaksana, supervisor
(Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019)
|
ABSTRAK Budaya telah ditemukan mempengaruhi terjadinya Social Loafing dalam sebuah kelompok. Penelitian ini bertujuanuntuk menguji pengaruh budaya terhadap Social Loafing dalam kondisi kerja kolektif. Melalui 2x2 independent groupdesign, 40 mahasiswa (20 berkewarganegaraan cina dan 20 berkewarganegaraan australia) yang mewakili budayaIndividualism dan Collectivism berdasarkan dimensi budaya Hofstede. Partisipan ditugaskan untuk bekerja secaraindividu (koaktif) atau dalam kelompok yang terdiri dari lima orang (kolektif) untuk menghasilkan sebanyak mungkinkegunaan sendok dalam tiga menit, dimana hasilnya akan mewakili kinerja mereka. Hasil penelition menunjukkanbahwa peserta dari budaya kolektivis lebih banyak menemukan kegunaan sednok daripada peserta yang berasal daribudaya individualis. Studi ini menunjukkan bahwa budaya memang berpengaruh pada kemunculan social loafing dalamkondisi kerja kolektif. Studi selanjutnya perlu melibatkan prosedur tugas yang lebih sulit agar bisa lebih tepatmengidentifikasi performa dalam kondisi kerja kolektif dan mengidentifikasi penyebab social loafing. ABSTRACT Culture has been found to affect the occurrence of social loafing in groups. This study aims to examine the effect ofculture on social loafing in collective working condition. Via a 2x2 independent group design, 40 university students (20Chinese Citizen and 20 Australians Citizens) based on their culture determined by Hofstede cultural dimensions index ofIndividualism vs. Collectivism. They were assigned to work individually (coactive) or in groups of five (collective) togenerate as many uses of a spoon in three minutes, as their results would represent performance. Results revealed thatparticipants from collectivist culture generated more uses of a spoon than those from individualist culture. The findingsuggest that culture does has an effect on social loafing in collective working condition. Future studies should use amore challenging task to examine social loafing precisely. |
![]()
|
No. Panggil : | MK-pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019 |
Program Studi : |
Bahasa : | ing |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | v, 8 pages : ilustration |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
MK-pdf | 16-21-457943991 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20495057 |