:: Artikel Jurnal :: Kembali

Artikel Jurnal :: Kembali

Reorientasi identitas demokrasi Indonesia di era pasca reformasi: sebuah ikhtiar mewujudkan daulat rakyat

Boy Anugerah, Jacob Junian Endiartia (Biro Humas Settama Lemhanas RI, 2018)

 Abstrak

ABSTRAK
Tidak mudah untuk menjadi sebuah entitas politik dan sosial budaya yang secara utuh dan penuh menjadikan demokrasi sebagai sebuah pola baku. Hal inilah yang dihadapi oleh Indonesia saat ini, bahkan ketika reformasi sudah bergulir selama dua dasawarsa lamanya. Definisi dan resultansi demokrasi hingga kini masih menjadi sebuah objek kontestasi pemikiran di kalangan para penyelenggara negara, akademisi, masyarakat madani, maupun pihak- pihak luar yang peduli pada deliberasi demokrasi di seluruh dunia. Pada awalnya, reformasi diharapkan oleh banyak pihak menjadi pendulum untuk menggerakkan demokrasi Indonesia ke titik yang lebih baik, yakni medium untuk mewujudkan stabilitas dalam semua gatra kehidupan bernegara. Namun demikian, pada fase dinamika reformasi, menguat pesimisme dan frustrasi publik. Reformasi yang berjalan memunculkan 'pembludakan' kebebasan bahwa demokrasi massa ditandai oleh mencuatnya kebebasan natural (natural freedom), alih-alih kebebasan sipil (civil liberties), paradigma yang masih bermuatan middle-class oriented dan belum terakomodasinya aspirasi arus bawah, demokrasi yang masih terperangkap sekedar elektoral-prosedural, serta belum kukuhnya nilai-nilai kebangsaan dan ke-Indonesia-an di segenap elemen masyarakat. Di sisi lain, optimisme bahwa demokrasi produk reformasi akan menghasilkan kebijakan publik yang baik masih tetap digaung-gaungkan oleh sebagian kalangan, meskipun secara kuantitas sangat sedikit. Kalangan ini berpandangan bahwa politik, termasuk politik demokratik, merupakan sebuah wilayah yang paling cepat berubah. Bahkan karena kecepatan perubahannya, ilmu sosial dan politik selalu ketinggalan dalam mengikutinya. Kalangan ini juga menolak adanya jurang yang lebar antara aspek preskriptif dan deskriptif yang menjadi landasan berpikir pihak-pihak yang pesimis dengan masa depan reformasi. Tulisan ini ditujukan untuk mencari benang merah terhadap kontestasi pemikiran antara kedua pihak yang berseberangan dengan memilih pijakan awal pada alur berpikir mereka terlebih dahulu untuk kemudian ditarik sintesa pemikirannya. Tulisan ini akan berupaya mengembalikan spirit reformasi dengan mengacu pada empat konsensus bangsa demi mewujudkan daulat rakyat dalam rangka mencapai tujuan nasional.

 Metadata

No. Panggil : 321 JKLHN 34 (2018)
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Penerbitan : Jakarta: Biro Humas Settama Lemhanas RI, 2018
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
ISSN : 22528555
Majalah/Jurnal : Jurnal Kajian LEMHANNAS RI
Volume : Vol. 34, Juni 2018: Hal. 23-41
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated (rda media)
Tipe Carrier : volume
Akses Elektronik : http://www.lemhannas.go.id/index.php/jurnal.html
Institusi Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lt 4, R. Koleksi Jurnal
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
321 JKLHN 34 (2018) 03-19-894590899 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20496715