Dualitas stigmatisasi janda: realitas masyarakat Minangkabau yang mendua
Jelly (Balai Pelestarian Nilai Budaya Kalimantan Barat, 2018)
|
ABSTRAK Tulisan ini bertujuan untuk mengungkap salah satu wujud dari dualisme yang merupakan fakta dalam sistem sosial masyarakat Minangkabau. Dualisme yang mulanya diistilahkan Saanin pada 1989 sebagai gambaran upaya masyarakat Minangkabau untuk menyeimbangkan agama dan adat ternyata muncul dalam sikap dualitas masyarakat ketika menghadapi berbagai situasi dan kondisi. Pada tulisan ini, peneliti mencoba melihat sikap dualitas masyarakat Minangkabau melalui stigmatisasi terhadap janda. Pandangan dan sikap yang mendua ini nampak dari stigma-stigma yang dibangun terhadap janda. Contohnya, masyarakat menganggap bahwa janda indak pandai balaki, tetapi disisi lain ia dianggap kancang ka laki-laki. Alat yang digunakan untuk menganalisis data adalah konsep dualitas. Melalui analisis dualisme terhadap stigma mengenai janda, peneliti menemukan bahwa masyarakat Minangkabau menerapkan sistem dualitas dalam kehidupannya. |
No. Panggil : | 900 HAN 2:1 (2018) |
Entri utama-Nama orang : | |
Penerbitan : | Kalimantan: Balai Pelestarian Nilai Budaya Kalimantan Barat, 2018 |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
ISSN : | 26140209 |
Majalah/Jurnal : | Handep: Jurnal Sejarah dan Budaya |
Volume : | Vol. 2 No. 1, Desember 2018: Hal. 39-58 |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated (rda media) |
Tipe Carrier : | volume |
Akses Elektronik : | http://handep.kemdikbud.go.id/index.php/handep/article/view/24 |
Institusi Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lt 4, R. Koleksi Jurnal |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
900 HAN 2:1 (2018) | 03-19-865265228 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20496727 |