Trauma dan kesintasan tokoh perempuan pada peristiwa 1965 dalam novel Lasmi (2009) dan Istana Jiwa (2021) = Trauma and women's character survival of the 1965 event in Lasmi (2009) and Istana Jiwa (2012)
Nungki Heriyati;
Sarumpaet, Riris Kusumawati, promotor; Christina Turut Suprihatin, co-promotor; M. Yoesoef, examiner; Widyastuti Purbani, examiner; Mantik, Maria Josephine, examiner; L.G. Saraswati Putri, examiner; Pasaribu, Rouli Esther, supervisor
(Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019)
|
Peristiwa 1965 adalah salah satu sejarah traumatis bangsa Indonesia yang memiliki dampak besar kepada perempuan. Disertasi ini menganalisis pengalaman traumatis dan perjuangan perempuan untuk sintas dalam novel Lasmi (2009) dan Istana Jiwa (2012). Karya sastra meniru mekanisme trauma untuk merepresentasikan peristiwa traumatis. Hal tersebut menyebabkan trauma bukan hanya ada pada tataran isi namun juga tecermin dalam strukturnya. Dengan menggunakan metode symptomatic reading, konsep fokalisasi (Bal, 2009), trauma (Caruth, 1996), dan gender (Millet, 2000) analisis dilakukan bukan hanya menggali makna yang ada dipermukaan teks melainkan mengungkap hal tidak disampaikan atau disembunyikan oleh teks. Trauma dalam tataran tekstual hadir melalui penceritaan yang tidak ajek dan alur yang fragmentaris. Bentuk narasi ini menekankan efek kejut, suasana tahu dan tidak tahu, dan ketidakpastian menunjukkan peristiwa 1965 sebagai peristiwa yang masih membingungkan dan tidak terakses. Melalui struktur narasi trauma, kedua teks merepresentasikan kesintasan sebagai penggambaran perempuan yang berdaya yang melawan dan bernegosiasi dengan opresi patriarki dan rezim Orde Baru. Kesintasan juga direpresentasikan sebagai kebungkaman yang harus disuarakan. Dengan demikian kesintasan dalam kedua teks tidak terbatas pada fisik yang selamat namun juga pada tersampaikannya suara perempuan. The 1965 event is one of the traumatic histories of Indonesian which had a massive impact on women. This dissertation analyzes women's traumatic experience and their struggle to survive in Lasmi (2009) and Istana Jiwa (2012). Literary works mimic the mechanism of trauma to convey the traumatic experience. Thus, trauma occurs not only in its content but also in its structure. Employing symptomatic reading method, the concept of focalization (Bal, 2009), trauma (Caruth, 1996), and gender (Millet, 2000), the analysis is conducted by interpreting textual message as well as analyzing the hidden meanings of the text. The analysis shows that trauma is reflected from unsteady narration and fragmented plot. The structure emphasizes the shocking effect, knowing and not knowing, and uncertainty. The structure shows the 1965 event is still confusing and not accessible. Through the structure of the trauma narrative, the two texts represent survival as depictions of empowered women who fight and negotiate patriarchal oppression and the New Order regime. The survival is also represented as voicing a silence. Thus, the meaning of women survival is not limited to the physical survival but also to voicing women's voice. |
D2658-Nungki Heriyati.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | D2658 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resources |
Deskripsi Fisik : | 238 pages : illustration |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
D2658 | 07-20-903401837 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20497245 |