ABSTRAK Kajian ini berfokus pada ritual menumbai yang dilakukan oleh Orang Petalangan, salah satu suku asli di Provinsi Riau. Kajian ini dilakukan untuk mendeskripsikan bentuk dan makna leksikon, fungsi dan sistem kognisi Orang Petalangan yang tercermin dalam ritual tersebut.Kajian ini dilakukan dengan pendekatan linguistik antropologis dan metode kualitatif deskriptif. Dari hasil analisis data terungkap bahwa ritual menumbai terekam dalam sejumlah leksikon budaya berupa kata dan kelompok kata, kata asal dan kata turunan, bersifat denotatif dan konotatif. Leksikon tersebut menjadi indeks dan simbol dalam pengungkapan realitas budaya Orang Petalangan baik dalam wujud benda, cara hidup, maupun cara berpikir. Ritual menumbai berfungsi untuk meminta petunjuk, menghormati, memberi tahu, menghipnotis, membujuk, memohon izin, meminta perlindungan, meminta berbohong, mengingatkan, menggambarkan keberadaan, memuji, mengusir, mongonsentrasikan pikiran, mengutarakan keinginan, pamit, dan menghibur. Secara umum, semua fungsi tersebut bersifat produktif dan protektif. Sistem kognisi Orang Petalangan yang tercermin dalam ritual menumbai terkait dengan religi, alam gaib, manusia, dan lingkungan. |