Analisis asuhan keperawatan pada pasien limfoma maligna dan penerapan manajemen cairan = Analysis of nursing care in patients with lymphoma malignant and application of fluid management
Cok Ratih Kusumawardhani;
Dikha Ayu Kurnia, supervisor; Fajar Tri Waluyanti, supervisor; Tuti Herawati, examiner
(Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019)
|
Limfoma Maligna adalah penyakit kanker atau keganasan yang berasal dari sistem limfatik dan imunitas tubuh. Kanker ini bersifat heterogenitas yang menyebabkan kelainan umum berupa pembesaran kelenjar limfe, spelnomegali, hepatomegali dan kelainan sum-sum tulang. Manifestasi klinis dari penyakit ini salah satunya yaitu menimbulkan gejala sistemik berupa hipertermia intermitten atau demam yang berkepanjangan. hipertermia pada Limfoma Maligna disebabkan oleh pelepasan sitokin, faktor interleukin-2, dan interleukin-6, atau zat kimia yang di picu dari sel kanker, sel mononuclear yang menginfiltrasi di sekitarnya, atau dari peradangan sekunder akibat reaksi nekrosis sel kanker. Kondisi ini dapat menyebabkan pasien mengalami dehidrasi karena kehilangan cairan tubuh. Perawat sebagai tenaga medis profesional memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan dasar pasien, salah satunya adalah memenuhi kebutuhan dasar terkait cairan. Manajemen cairan pada pasien Limfoma maligna bertujuan untuk memenuhi kebutuhan cairan, mencegah atau mengurangi dehidrasi, dan menyeimbangkan suhu tubuh. Intervensi yang dilakukan perawat yaitu monitoring status hidrasi, mengatur intake cairan oral klien, mengukur balance cairan, dan memantau nilai elektrolit, dan hematokrit. Sedangkan intervensi kolaboratif yaitu dengan terapi cairan yang mengandung koloid dan kristaloid, dan penggunaan obat antipiretik yang diresepkan. Manajemen cairan yang baik dan optimal diharapkan mampu memenuhi kebutuhan cairan pasien limfoma maligna dengan hipertermia. Malignant lymphoma is a cancer or malignancy from the lymphatic system and body immunity. This cancer is heterogeneous which causes general abnormalities form the node of lymph, splenomegaly, hepatomegaly and bone marrow abnormalities. One of the clinical manifestations is systemic symptoms such as intermittent hyperthermia or prolonged fever. Hyperthermia in Malignant Lymphoma is caused by the release of cytokines, interleukin-2, and interleukin-6, or triggered chemicals from cancer cells, mononuclear cells that infiltrate around it, or from secondary inflammation due to reaction of cancer cell necrosis. This condition can make a patients to become dehydrated due to loss of body fluids. Nurses as medical professionals have an important role in meeting the basic needs of patients. Fluid management in patients Malignant lymphoma aims to meet fluid needs, prevent or reduce dehydration, and balance body temperature. Interventions conducted by nurses are monitoring status hydration, regulating the client's oral fluid intake, measuring fluid balance, and monitoring electrolyte and hematocrit values. While collaborative intervention is by treating fluid containing colloids and crystalloids, and using prescribed antipyretic drugs. Optimal fluid management is expected to Sufficient the fluid of malignant lymphoma patients with hyperthermia |
PR-pdf-Cok Ratih Kusuma Wardhani.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | PR-pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | vii, 106 pages ; illustration ; appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
PR-pdf | 16-21-404698098 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20497993 |