Analisis pengelolaan Bontang Mangrove Park sebagai upaya resolusi konflik atas perebutan sumber daya alam kehutanan di kawasan Mangrove TNK di kota Bontang = Analysis of management of Bontang Mangrove Park as an effort to conflict resolution over the seizure of forestry natural resources in the Kutai National Park Mangrove area in Bontang City
Nikolaust Aprydza Eko WR.;
Runturambi, Arthur Josias Simon, supervisor; Semiarto Aji Purwanto, supervisor; Wan Usman, examiner; Emil Budianto, examiner; Puspita Sari, examiner
(Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019)
|
Hutan, termasuk hutan mangrove masuk dalam kategori SDA yang dapat diperbaharui, dengan catatan apabila pengelolaannya dilakukan secara baik dan bertanggungjawab oleh semua pihak yang berkepentingan. Namun pada kenyataannya semua pihak yang berkepentingan merasa bahwa merekalah yang paling berhak memanfaatkan SDA kehutanan, tidak sedikit pula konflik yangditimbulkan akibat dari perebutan penguasaannya, termasuk yang terjadi di kawasan mangrove TNK. Tempat wisata Bontang Mangrove Park dibangun dalam rangka mengatasi konflik di kawasan hutan mangrove TNK, dimana dalampengelolaannya menggunakan konsep kolaborasi yang mengakomodir kepentingan stakeholder terkait. Akan tetapi apakah hal ini berjalan sebagaimana harapan semua pihak Inilah yang melatarbelakangi penelitian diambil, dengantujuan mengetahui bagaimana Bontang Mangrove Park sebagai suatu upaya resolusi konflik dapat diterapkan dalam konflik perebutan SDA kehutanan, dengan menggunakan teknik analisis dalam teori intelijen. Tujuan penggunaandari teori intelijen sendiri adalah memfasilitasi terciptanya pengertian terkaitdengan masa lalu dan masa sekarang, untuk digunakan dalam mengasah kemampuan memprediksi dan petunjuk guna menghadapi masa depan. Forests, including mangrove forests, are included in the category of renewable natural resources, with a record that their management is carried out properly and responsibly by all stakeholders. However, in reality, all stakeholders feel that they are the most entitled to use forestry resources, not a few conflicts that result from the struggle to control it, including those that occur in the mangrove area of the Kutai National Park. Bontang Mangrove Park tourist attractions were built in order to overcome conflicts in the mangrove forest area of the Kutai NationalPark, where in its management it uses the concept of collaboration that accommodates relevant stakeholders. But does this work as expected by all parties This is background of the research taken, with the aim of knowing howThe Bontang Mangrove Park as a conflict resolution effort can be applied in conflicts over the struggle for forestry natural resources, using analytical techniques in intelligence theory. The purpose of using the theory intelligence itself is to facilitate the creation of understanding related to the past and present, to be used in honing the ability to predict and guide to the face of future. |
T-Nikolaust Aprydza Eko WR.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T-pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | xvii, 94 pages : illustration ; appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T-pdf | 15-22-82239708 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20498065 |