Peran Aktor Lingkungan dan Media Hiperlokal dalam Masalah Lingkungan di Bali = The Roles of Environmental Actors and Hyperlocal Media in Environmental Issues in Bali
Theresa Septiani;
Zulhasril Nasir, supervisor
([Publisher not identified]
, 2019)
|
ABSTRAK Isu-isu lingkungan sering kali tidak memiliki tempat di pemberitaan media-media daring nasional. Alasannyakarena isu lingkungan seringkali dianggap sebagai isu yang sensitif dan mengundang konflik kepentinganberbagai pihak. Selain itu, perubahan model bisnis perusahaan berita yang mulai mengambil keuntungan melaluimonetisasi klik dari audiens membuat isu lingkungan tidak strategis untuk mendapatkan profit. Meskipundemikian, jurnalisme di era digital turut melahirkan jurnalisme hiperlokal yang menjadi kekuatan baru bagijurnalis agar dapat mengutamakan kualitas pemberitaan yang memenuhi hak masyarakat untuk mendapatkaninformasi yang inklusif dan salah satunya dalam isu-isu lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkajiperan aktor-aktor lingkungan yang terdiri dari pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat dan masyarakat sipildi media hiperlokal Bale Bengong dalam menyuarakan isu-isu lingkungan di Bali. Ditemukan bahwa mediahiperlokal dan aktor-aktor lingkungan di dalamnya berperan untuk (1) menyediakan ruang untuk agendaadvokasi dan kampanye LSM, (2) membantu masyarakat dalam memonitor kekuasaan, dan (3) memberikansuara kepada yang tidak bersuara (giving voice to the voiceless) dalam masalah lingkungan di Bali. ABSTRACT Environmental issues oftentimes have no place in national online media coverage. The reason is becauseenvironmental issues are often regarded as sensitive issues and invite conflicting interests of various parties. In addition, changes in the news companys business model that began to take advantage through monetized clicksfrom the audience made environmental issues not strategic for profit. Nevertheless, journalism in the digital eraalso gave birth to hyperlocal journalism which became a new force for journalists to be able to prioritize thequality of reporting that fulfills the communitys right to get information that is inclusive and one of them onenvironmental issues. This study aims to examine the role of environmental actors consisting of the government,non-governmental organizations and civil society in voicing environmental issues in Bali through a hyperlocalmedia called Bale Bengong. It was found that environmental actors and hyperlocal media played a role in (1)providing space for NGO advocacy and campaign agendas, (2) helping communities monitor power, and (3)giving voice to the voiceless in environmental problems in Bali. |
![]()
|
No. Panggil : | MK-pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2019 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | 17 pages : illustration |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
MK-pdf | 10-20-400274543 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20499140 |