:: UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Analisis kadar antigen Streptococcus mutans serotype c dan Solobacterium moorei pada anak dengan kebiasaan bernapas melalui mulut = Analysis level of Streptococcus mutans serotype c and Solobacterium moorei antigen in childern with mouth breathing

Diksi Priyono; Boy M. Bachtiar, supervisor; Ariadna Adisattya Djais, supervisor; Citra Fragrantia Theodorean, examiner; Erik Idrus, examiner (Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2019)

 Abstrak

ABSTRAK
Latar Belakang: Kebiasaan bernapas melalui mulut pada anak-anak dapat memberikan dampak pada pertumbuhan gigi, wajah dan dapat mempengaruhi bau mulut. Bau mulut merupakan suatu kondisi yang dapat memberikan rasa tidak nyaman pada individu maupun orang lain.
Tujuan: Menganalisa perbandingan Streptococcus mutans serotype c dan Solobacterium moorei terhadap nilai organoleptik dan status kebersihan mulut pada anak yang bernapas melalui hidung dan melalui mulut, dan menganalisa korelasi Streptococcus mutans serotype c dan Solobacterium moorei pada anak yang bernapas melalui mulut pada sampel yang diisolasi dari usap lidah dan plak.
Metode: Sampel yang diisolasi dari usap lidah dan plak diuji menggunakan metode ELISA. Nilai Optical Density dibaca pada panjang gelombang 450 nm. Nilai organoleptik dikorelasikan dengan jumlah antigen Streptococcus mutans serotype c dan Solobacterium moorei pada sampel yang diisolasi dari usap lidah dan plak.
Hasil: Jumlah antigen Streptococcus mutans serotype c lebih banyak ditemukan pada anak yang bernapas melalui mulut, sedangkan jumlah antigen Solobacterium moorei lebih banyak ditemukan pada anak bernapas melalui hidung. Jumlah antigen Streptococcus mutans serotype c dan Solobacterium moorei lebih banyak ditemukan pada kategori ada bau, sedangkan pada anak yang bernapas melalui mulut jumlah antigen Streptococcus mutans serotype c dan Solobacterium moorei lebih banyak ditemukan pada kategori tidak ada bau yang diisolasi dari sampel usap lidah dan plak. Perbandingan pada kategori OHI-S anak yang bernapas melalui hidung, jumlah antigen pada Streptococcus mutans serotype c lebih banyak pada OHI-S dengan kategori baik, sedangkan jumlah antigen Solobacterium moorei lebih banyak ditemukan pada OHI-S kategori sedang yang diisolasi dari sampel usap lidah dan plak. Pada anak yang bernapas melalui mulut, jumlah antigen Streptococcus mutans serotype c lebih banyak ditemukan pada kategori OHI-S sedang dan Solobacterium moorei lebih banyak ditemukan pada kategori baik pada sampel yang diisolasi dari usap lidah dan plak.
Kesimpulan: Terdapat kecenderungan korelasi negatif lemah antara jumlah antigen Streptococcus mutans serotype c dan Solobacterium moorei dengan skor organoleptik pada sampel usap lidah, sedangkan pada sampel plak diperoleh korelasi positif lemah.

ABSTRACT
Background: Mouth breathing behavior in children gives impact to oromaxillofacial skeletal growth and oral malodor. Oral malodor is a condition that gives an uncomfortable sensation to the person and their surrounding.
Objective: To analyze the difference between Streptococcus mutans serotype c and Solobacterium moorei towards organoleptic scores and oral hygiene status in children with and without mouth breathing behavior, and to analyze correlation between Streptococcus mutans serotype c and Solobacterium moorei within sample from tongue swab and plaque in children with mouth breathing behavior.
Methods: Isolated sample from tongue swab and plaque are tested with ELISA methods. Optical density scores are read on wave length at 450 nm. Organoleptic scores are being correlated with the quantity of Streptococcus mutans serotype c and Solobacterium moorei within isolated sample from tongue swab and plaque.
Result: The quantity of Streptococcus mutans serotype c were counted more on children with mouth breathing behavior, as for the Solobacterium moorei were counted more on children without mouth breathing behavior. The quantity of Streptococcus mutans serotype c and Solobacteriun moorei were counted more on the malodor category, while for children with mouth breathing behavior the quantity of Streptococcus mutans serotype c and Solobacterium moorei were counted more on the no odor category which isolated sample from tongue swab and plaque. On children without mouth breathing behavior the Streptococcus mutans serotype c were found more in the high OHI-S category, while for Solobacterium moorei the quantity of the bacteria were found more on the moderate OHI-S category. On children with mouth breathing behavior, within tongue swab and plaque sample the Streptococcus mutans serotype c bacteria were found more on the high OHI-S category and the Solobacterium moorei bacteria were found more on the moderate OHI-S category.
Conclusion: There is slightly negative correlation between the quantity of Streptococcus mutans serotype c and Solobacterium moorei on organoleptic score within tongue swab sample while there is slightly positive correlation on plaque sample.

 File Digital: 1

Shelf
 S-Diksi Priyono.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : S-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2019
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : xvi, 47 pages : illustration ; appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S-pdf 14-22-33583831 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20499258