Latar belakang: Demam rematik dan komplikasinya masih merupakan masalahkesehatan pada banyak negara berkembang. Katup mitral merupakan katup yang palingsering terlibat oleh proses rematik, dengan derajat keparahan yang tinggi (60-70%pasien), baik stenosis dan/atau regurgitasi. Tatalaksana pada pasien dengan stenosis katupmitral berat telah digunakan sebagai modalitas terapi sejak hampir tiga dekade terakhir.Pemilihan kandidat KMTP yang telah umum digunakan adalah dengan Skor Wilkins.Skor Wilkins yang dinilai dari TTE memiliki beberapa kelemahan dibandingkanmodalitas TEE. Keterbatasan lain Skor Wilkins adalah terdapat variabel morfologi katupmitral yang tidak dimasukkan dalam Skor Wilkins antara lain area katup mitral, morfologikomisura, kalsifikasi komisura, dan area katup mitral awal. Selain itu angka keberhasilandini KMTP di Indonesia masih tergolong rendah dibandingkan dengan negara lain didunia.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan morfologi katup mitral(area katup mitral, ketebalan katup, tebal fusi komisura, tebal kalsifikasi komisura, fusikorda) terhadap luaran keberhasilan dini KMTP.Metode: Penelitian ini merupakan studi potong lintang pada pasien stenosis mitral beratakibat penyakit jantung rematik yang menjalani tindakan KMTP. Luaran keberhasilandini yang optimal adalah tercapainya ukuran area katup mitral ≥ 1,5 cm2 tanpa disertairegurgitasi mitral sedang atau lebih yang dievaluasi paska tindakan KMTP denganekokardiografi. Penilaian katup mitral dilakukan secara detil dengan TEE meliputi SkorWilkins dari TEE (pliabilitas, ketebalan ketup, kalsifikasi, fusi korda), area katup mitral(AKM) 3D pra tindakan, tebal fusi komisura anterolateral dan posteromedial, tebalmaksimal kalsifikasi komisura. Semua variabel dilakukan uji statistik bivariat, danselanjutnya dilakukan analisis multivariat.Hasil: Total terdapat 41 pasien yang menjalani KMTP. Sebanyak 18 (43,9%) pasienmencapai hasil luaran dini optimal. Didapatkan rerata AKM 3D pra 0,6 cm2 pada sampel.Dari uji analisis multivariat didapatkan AKM 3D pra dan tebal fusi komisura anteriormerupakan faktor morfolgi katup yang secara independen berhubungan dengankeberhasilan dini KMTP.Kesimpulan: Pada populasi dengan Skor Wilkins yang rendah, AKM pra KMTP danketebalan komisura anterolateral berhubungan dengan keberhasilan dini KMTP.Sedangkan Skor Wilkins yang rendah itu sendiri tidak lagi berhubungan dengankeberhasilan dini KMTP. Background: Rheumatic fever and its complication is still a major health problem indeveloping countries. The mitral valve is the most commonly and severely affected (65%-70% of patients) by rheumatic process by stenosis and/or regurgitation. PercutaneousTranscatheter Mitral Comisurotomy (PTMC) has been used for almost 3 last decades.Wilkins Score has been used for choosing candidates for PTMC. There are several mitralvalve features that is not included in the Wilkins score. Nevertheless, the success rate ofPTMC in Indonesia still considered lower than other countries.Aim: This study aims to know the association of mitral valve morphology (mitral valvearea, valve thickness, thickness of commissural fusion, thickness of commisurecalsification, subvalvar involvement) with immediate success of PTMC.Methods: This is a cross-sectional study, data was taken procpectively in patients withrheumatic heart disease whom undergone PTMC. Optimal immediate success wasdefined as mitral valve area ≥ 1,5 cm2 without mitral regurgitation moderate or more,which was evaluated after PTMC using echocardiography. Detailed assessment of mitralvalve using TEE including Wilkins Score from TEE (pliability, valve thickness,calsification, chordal fusion), mitral valve area (MVA) 3D, thickness of anterolateral andposteromedial commissural fusion, maximum thickness of commissural calsificationwere taken before the PTMC procedure. All morphological variables undergone bivariateanalysis and whichever is eligible to multivariate analysis.Results: Forty-one patients undergone PTMC procedure. Eighteen patients (43,9%)achieved optimal immediate result. Mean MVA by 3D echo before PTMC was 0,6 cm2.After multivariate analysis, MVA 3D and thickness of anterolateral commisure were theonly morphological features which independently associated with early success ofPTMC.Kesimpulan: In population with low Wilkins score, the score is no longer associatedwith the immediate optimal outcome of PTMC. Instead, MVA 3D pre-PTMC andthickness of anterolateral commissure are associated with immediate optimal outcome ofPTMC. |