Pengaruh Faktor Ekonomi terhadap Tax Ratio Negra-Negara Anggota Asean Tahun 1998-2018 = The Effect of Economic Factors on Tax Ratio in Asean Countries Year 1998-2018.
Effria Wijayanti Wahyuningsih;
Milla Sepliana Setyowati, supervisor; Achmad Lutfi, examiner; Inayati, examiner
([Publisher not identified]
, 2020)
|
ABSTRAK Sektor perpajakan mendukung proses pertumbuhan ekonomi yang stabil dan rasio pajak dianggap sebagai indikator yang dapat digunakan untuk menilai kinerja disektor perpajakan. Studi ini meneliti dampak ekonomi makro dan juga tarif pajak terhadap besaran rasio pajak dalam kasus enam negara anggota ASEAN selama periode 1998 hingga 2018. Penelitian ini menggunakan metode Mix Method berupa wawancara dan perhitungan statistik. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan regresi data panel dengan metode Generalized Least Square (GLS) dengan program STATA. Penelitian ini memiliki hasil yang menunjukkan bahwa faktor inflasi memiliki pengaruh signifikan terhadap besaran tingkat rasio pajak suatu negara. Hubungan antara inflasi dan pajak dikatakan positif, sehingga setiap kenaikan atau penurunan pada inflasi maka akan menyebabkan kenaikan atau penurunan juga pada sektor perpajakan. Dengan kata lain, inflasi dan pajak bergerak ke arah yang sama tetapi dengan besaran yang berbeda. Upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia untuk mengatasi rendahnya tax ratio dengan cara, Pertama dengan penguatan fungsi pelayanan (tax service) dalam rangka mendorong terciptanya kepatuhan Wajib Pajak secara sukarela. Kedua dengan melanjutkan reformasi perpajakan secara komprehensif baik menyangkut SDM, peraturan perpajakan, IT, maupun penyempurnaan proses bisnis. Ketiga melalui upaya peningkatan efektivitas fungsi ekstensifikasi melalui pendekatan end-to-end, antara lain penanganan sektor informal (UMKM) melalui pendekatan Bussiness Development Services (BDS), yang salah satu tujuannya untuk meningkatkan literasi akuntansi SDM Indonesia yang menjadi pelaku UKM. Keempat dengan peningkatan efektivitas pengawasan dalam rangka meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak antara lain melalui implementasi Automatic Exchange of Information (AEoI) dan akses informasi keuangan untuk kepentingan perpajakan. Kelima melalui ekstensifikasi dan peningkatan pengawasan sebagai tindak lanjut pasca tax amnesty. Keenam melakukan pelaksanaan penegakan hukum (law enforcement) secara berkeadilan. ABSTRACT The tax sector supports a process of stable economic growth and the tax ratio is considered as an indicator that can be used to assess the performance of the taxation sector. This study examines the impact of macroeconomic and tax rates on the magnitude of the tax ratio in the case of six ASEAN member countries during the period 1998 to 2018. This study uses the Mix Method method in the form of interviews and statistical calculations. Data processing was performed using panel data regression with the Generalized Least Square (GLS) method with the STATA program. This study has the results that show that the inflation factor has a significant influence on the magnitude of a country's tax ratio. The relationship between inflation and taxes is said to be positive, so any increase or decrease in inflation will also cause an increase or decrease also in the taxation sector. In other words, inflation and taxes move in the same direction but with different magnitudes. Efforts are made by the Indonesian government to overcome the low tax ratio by: First, by strengthening the service function (tax service) in order to encourage the creation of voluntary taxpayers compliance. Second, by continuing to reform taxation comprehensively, both concerning human resources, tax regulations, IT, and business process improvement. Third, through efforts to increase the effectiveness of the extensification function through an end-to-end approach, including the handling of the informal sector (MSME) through the Business Development Services (BDS) approach, one of which aims to increase the accounting literacy of Indonesian HR who are SMEs. Fourth, by increasing the effectiveness of supervision in the context of increasing taxpayer compliance, among others through the implementation of Automatic Exchange of Information (AEoI) and access to financial information for tax purposes. Fifth through extensification and increased supervision as a follow up after tax amnesty. The sixth conducts law enforcement in a fair manner. |
T55357-Effria Wijayanti Wahyuningsih.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T55357 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2020 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | xiii, 151 pages : illustration ; 28 cm. + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T55357 | 15-20-029565832 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20500048 |