Kritik pajak progresif melalui perspektif kapitalisme: intervensi, keadilan dan redistribusi kekayaan = Progressive tax critics through the perspective of capitalism: intervention, justice and redistribution of wealth
Tahta Arash Madani;
Herdito Sandi Pratama, supervisor
(Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019)
|
Pajak merupakan salah satu instrumen kebijakan pemerintah yang sangat penting. Pajak menjadi salah satu sumber penting penerimaan negara untuk membiayai kegiatan negara dalam menjalankan tugasnya. Secara historis, pajak mulanya dipungut pemerintah untuk menjalankan tugas negara yang bersifat sederhana, penegakan keamanan dan pembiayaan perang. Namun dalam perkembangannya, pajak kini telah menjadi salah satu instrument pemerintah untuk melakukan intervensi dan menciptakan keadilan, melalui kesetaraan ekonomi. Skema pajak yang sering digunakan dan dipandang sebagai instrumen penciptaan keadilan adalah pajak progresif, dengan menetapkan beban atau porsi pajak lebih besar kepada individu atau kelompok yang memiliki kekayaan atau penghasilan lebih tinggi. Secara sederhana, pajak progresif dibangun dari asumsi bahwa dibutuhkan intervensi pemerintah yang lebih besar untuk menciptakan kesejahteraan, keadilan, dan redistribusi kekayaan. artikel ini bertujuan untuk membantah asumsi keadilan, redistribusi dan perlunya intervensi negara dalam mencapai kesejahteraan melalui pajak progresif dan menunjukkan bahwa terdapat permasalahan kepentingan diri manusia yang menyebabkan kapitalisme tidak cocok dengan pajak progresif. Untuk mencapai tujuan tersebut, artikel ini d isusun menggunakan metode refutasi, dengan cara mendekomposisi pajak progresif, kemudian melakukan refutasi (membantah) terhadap asumsi-asumsi tersebut. Sehingga, dapat dilihat bahwa pajak progresif pada dasarnya tidak sesuai dengan asumsi-asumsi yang membangunnya dan tidak cocok untuk dalam kondisi kapitalisme dan dunia saat ini yang sudah semakin terbuka antara satu sama lain.Tax is a very important government policy instrument. Tax is an important source of state revenue to finance state activities in carrying out their duties. Historically, tax were initially levied by the government to carry out simple state tasks, security enforcement and war financing. But in its development, tax has now become one of the government instruments to intervene and create justice, through economic equality. Tax scheme often used and seen as instruments of creating justice are progressive taxes, by assigning a greater tax burden or portion to individuals or groups who have higher wealth or income. Put simply, progressive tax is built on the assumption that greater government intervention is needed to create wealth, justice and redistribution of wealth. This article aims to refute the assumptions of justice, redistribution and the need for state intervention in achieving prosperity through progressive tax and shows that there are problems of human self-interest that cause capitalism to be incompatible with progressive tax. To achieve this goal, this article has been prepared using a refutation method, by decomposing progressive tax, then refute those assumptions. So, it can be seen that progressive taxation is fundamentally incompatible with the assumptions that built it and is not suitable for the current condition of capitalism and the world that are increasingly open to each other. |
MK-Tahta Arash Madani.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | MK-Pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | 37 pages : illustration |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
MK-Pdf | 10-21-461689719 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20500341 |