Tindakan Pemerintah dan Media Terhadap Kasus Zedenschandaal di Hindia-Belanda Tahun 1938-1939 = Government and Medias Action on Zedenschandaal Case in Dutch East Indies 1938-1939
Mohammad Farhan Hibatullah;
R. Achmad Sunjayadi, supervisor
(Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020)
|
Perburuan besar-besaran kelompok homoseksual yang terjadu di Hindia-Belanda tahun 1938-1939 merupakan upaya yang dilakukan pemerintahan kolonial Hindia-Belanda dalam menjaga moral baik peradaban kolonial berdasarkan ukuran moral bangsa Barat. Kasus pembersihan moral yang kemudian dikenal dengan istilah zedenschandaal atau skandal susila tersebut menjerat lebih dari 200 pria Eropa dan pribumi dewasa yang diduga melakukan pelanggaran seksual terhadap anak laki-laki di bawah umur. Meskipun demikian, dalam praktiknya, upaya pembersihan moral ini juga menjerat kelompok homoseksual secara umum. Dalam penelitian ini, proses peradilan yang diambil pemerintah digambarkan melalui arsip Binnenlandsch Bestuur (Pemerintahan Dalam Negeri) berupa proces-verbaal (berita acara) interogasi terhadap tersangka yang dilakukan oleh reserse kepolisian. Teori analisis framing media Neuman (1992) diterapkan untuk meneliti peranan surat kabar Bataviaasch Nieuwsblad (BN) dalam meliput berita. Setelah meneliti 87 artikel surat kabar, hasil menunjukkan bahwa responsibility frame merupakan frame yang paling banyak digunakan oleh BN sepanjang kasus zedenschandaal. Hal ini menunjukkan peranan besar BN dalam menjaga kredibilitas dalam menyampaikan berita yang faktual dan akurat sebagai surat kabar terdepan dan terbesar di Hindia-Belanda. Seluruh kategori Neuman dapat ditemukan di seluruh artikel. Teori Neuman (1992), terbukti dapat digunakan untuk meneliti artikel surat kabar masa kolonial yang bobotnya banyak. Mass persecution of homosexual group occurred in 1938-1939 Dutch East Indies was the action taken by the colonial government to maintain the civilized morality of its people according to Western morality standard. This moral cleansing case later known as zedenschandaal or vice scandal criminalized more than 200 European and indigenous men who allegedly conducted sexual offences towards underage boys. However, in the practice, this moral cleansing action also targeted homosexuals in general. In this current research, the legal procedure taken by the government is shown by interpreting and describing the obtained Binnenlandsch-Bestuurs (Ministry of Home Affairs) archive of proces-verbaal (official report) of the interrogation conducted by the police corps. Neumans (1992) media framing analysis theory was applied to analyze Bataviaasch Nieuwsblads role in covering the news. After analyzing in total of 87 newspaper articles, this research showed that the responsibility frame is the most used frame by Bataviaasch Nieuwsblad throughout the zedenschandaal case. This frame is used by the newspaper in order to maintain their credibility as the leading and largest newspaper in Dutch East Indies. All of Neumans frame categories can be found in every article. This proved that Neumans (1992) theory can be used to analyze lengthy articles of colonial era newspapers. |
TA-Mohammad Farhan Hibatulla.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | TA-pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | vii, 28 pages : illustration + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
TA-pdf | 16-21-060631881 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20500347 |