:: UI - Makalah dan Kertas Kerja :: Kembali

UI - Makalah dan Kertas Kerja :: Kembali

Pemaknaan ulang 'Bestialitas' melalui pendekatan sastrawi Batailleian sebagai alternatif pembacaan konsiderasi etis = Rethinking 'Bestiality' through Batailleian literary approach as an alternative reading of ethical consideration

Syasya Syakhrazad; L.G. Saraswati Putri, supervisor; Embun Kenyowati Ekosiwi, examiner; Ganang Dwi Kartika, examiner (Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019)

 Abstrak

Bestialitas kerap berada pada argumen etis yakni persoalan baik dan buruk sehingga pemaparan dari konsiderasi etis selalu berada pada ruangan yang sama. Tulisan ini bertujuan untuk memperluas argumen mengenai `bestialitas` itu sendiri sehingga `bestialitas` dapat diterima dengan mengesampingkan persoalan baik dan buruk. Upaya pertama mendistingsikan makna bestialitas yang diketahui masyarakat dengan `bestialitas` yang sebenarnya. `Bestialitas` bukan hanya sekedar manusia menuangkan egonya sehingga terjadi sadistik kepada hewan. Terkadang, `bestialitas` hadir karena ada kenyamanan antara manusia dan hewan itu sendiri. Dalam membahas celah tersebut, saya menggunakan pendekatan sastrawi (dengan sudut pandang Bataille) guna memperlihatkan bagaimana hubungan seksual antara hewan dan manusia kerap diterima dalam pembacaan suatu karya sastra, bahkan pembaca mampu memberikan empati dan pemahaman yang lebih dalam dibandingkan membaca penelitian bestialitas dalam konsiderasi etis yang ditawarkan pada tulisan akademis. Elaborasi teori bahasa ketubuhan David Abram dengan teori sastra; erotisme seksualitas dari Georges Bataille, digunakan untuk memperlihatkan hubungan manusia dengan alam (hewan) mempunyai rasa kesatuan, di mana dalam pemaknaan rasa kesatuan tersebut manusia mempunyai meteran subjektifitas akan penderitaan terhadap alam dan begitu juga alam melihat kita. Sehingga berangkat dari pembahasan tersebut, rasa kepuasan antara manusia dan alam bersifat timbal balik.

Bestiality is often the ethical argument that is good and bad issues so that the exposure of ethical considerations is always in the same scope. This paper aims to broaden the argument about 'bestiality' itself so that 'bestiality' can be accepted by setting aside good and bad problems. The first attempt is to distort the meaning of the bestiality known to the public with the actual 'bestiality'. "Bestiality" is not just a human pouring his ego so that it occurs sadistic to animals. Sometimes, 'bestiality' comes because there is comfort between humans and animals themselves. In discussing this gap, I use a literary approach (with a Bataille perspective) to show how sexual relations between animals and humans are often accepted in reading literary works, even the reader is able to provide empathy and deeper understanding than reading bestiality research in ethical consideration. offered in academic writing. The elaboration of David Abram`s body language theory with literary theory; Eroticism of sexuality from Georges Bataille, used to show the relationship between humans and nature (animals) has a sense of oneness, where in the sense of that sense of oneness humans have a meter of subjectivity about suffering to nature and so does nature see us. So departing from the discussion, the sense of satisfaction between humans and nature is reciprocal.

 File Digital: 1

Shelf
 MK-Syasya Syakhrazad.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : MK-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : 30 pages : illustration
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
MK-Pdf 10-21-077222137 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20501465