Perilaku bersarang Orangutan Kalimantan Pongo pygmaeus (Linnaeus, 1760) kandidat rilis di Sekolah Hutan Tembak Lestari, Sintang, Kalimantan Barat = Nesting behavior of Bornean Orangutan (Pongo pygmaeus, Linnaeus, 1760) release candidates at Tembak Lestari Forest School, Sintang, West Borneo
Zulfi Atsiil Suandhy;
Luthfiralda Sjahfirdi, supervisor; Tatang Mitra Setia, supervisor; Mufti Petala Patria, examiner; Nurul Laksmi Winarni
(Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020)
|
Telah dilakukan penelitian mengenai perilaku bersarang orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus) kandidat rilis di Sekolah Hutan Tembak Lestari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan bersarang orangutan. Penelitian dilakukan menggunakan metode focal animal sampling dan All-occurrence sampling selama 2 jam per hari, dari pukul 16.30-18.30. Subjek yang digunakan adalah orangutan Kalimantan jantan dan betina sebanyak 2 individu. Penilaian kemampuan bersarang orangutan menggunakan sistem skala Likert dengan poin-poin yang sudah ditetapkan. Hasil yang diperoleh adalah persentase kemampuan kedua orangutan yang berbeda antara jantan dan betina. Orangutan jantan mendapat predikat sedang (68,05%) dalam kemampuan bersarang, sedangkan orangutan betina mendapat predikat kurang (41,67%) dalam membangun sarang. Kemampuan bersarang tidak memiliki korelasi dengan tinggi sarang yang ditampilkan, dengan nilai signifikansi sebesar 0,678 berdasarkan uji korelasi Spearman. Posisi sarang yang paling sering digunakan oleh kedua subjek penelitian adalah posisi 2. Kriteria pohon sarang adalah pohon dengan daun yang tidak berambut halus, terdapat sarang lama pada pohon, memiliki keliling diatas 1 m, dan terdapat kanopi yang cukup lebat di atasnya. Saran yang dapat diberikan berdasarkan penelitian ini adalah perlunya perubahan penilaian kemampuan bersarang yang lebih terarah pada proteksi terhadap predator dan hewan nokturnal lainnya, dibanding hanya untuk kenyamanan saja. on nesting behavior of Bornean orangutan (Pongo pygmaeus) release candidates in Tembak Lestari Forest School has been done. The study aims to determine the nesting skill of orangutan. The research used focal animal sampling and All-occurrence sampling methods for 2 hours per day, from 16:30-18:30 from September to November 2019. The subjects were 2 Bornean orangutans consisted of 1 male and 1 female orangutan. Assessment of orangutans' nesting abilities used a Likert scale system with predetermined points. Results obtained in percentage form of two orangutans' ability that differ between male and female. Both male orangutan (68.06%) and female orangutan (63.89%) got moderate rank of nesting skill. Nesting ability didn't have a correlation with nest height, showed by the significance value of 0,678. The most common nest position used in Forest School is position 2. Criteria of orangutan's nesting trees are tree without fine haired leaves, existence of old nest in the tree, circumference of the tree is over 1 m, and presence of wide canopy. Suggestions from this research is the need for changes in the assessment of nesting abilities to be more directed for protection against predators and other nocturnal animals, rather than just for convenience. |
S-Zulfi Atsiil Suandhy.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S-pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | xiii, 40 pages : illustration ; 30 cm |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S-pdf | 14-22-89075763 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20501481 |