:: UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Potensi ekosistem mangrove sebagai wisata bahari berdasarkan kondisi biofisik dan kualitas air di Kecamatan Cilamaya Wetan Kabupaten Karawang = Potential of mangrove ecosystem as ecotourism based on biophysical conditions and water quality in Cilamaya Wetan, Karawang Regency

Adhitya Anggit Wicaksono; Tuty Handayani, supervisor; Pin, Tjiong Giok, supervisor; Dewi Susiloningtyas, examiner; Nurul Sri Rahatiningtyas (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020)

 Abstrak

Ekosistem mangrove merupakan salah satu ekosistem yang sangat penting bagi kehidupan flora dan fauna, serta manusia yang ada disekitarnya. Sehingga ekosistem ini perlu diperhatikan keberlanjutannya sebagai upaya pemanfaatkan ekosistem. Kecamatan Cilamaya Wetan merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Karawang yang memiliki hutan mangrove yang sangat luas, dimana luas hutan mangrove di Kecamatan Cilamaya Wetan mencapai 1.019 ha, sehingga dinilai berpotensi untuk dikembangkan menjadi wisata bahari mangrove. Dalam menentukan wilayah yang paling berpotensi untuk dijadikan wisata bahari, variabel yang perlu dipertimbangkan adalah kondisi biofisik ekosistem mangrove, kualitas air, dan faktor lokasi terhadap aksesibilitas dan kaitannya dengan jarak dari permukiman. Variabel biofisik dianalisis menggunakan kesesuaian mangrove untuk wisata, kemudian variabel kualitas air dilakukan analisis menggunakan Pollution Index (PI), serta aspek lokasi dianalisis secara deskriptif. Hasil analisis potensi ekosistem mangrove untuk wisata bahari berdasarkan kondisi biofisik dan kualitas air didapatkan tiga zona yang memiliki potensi untuk dijadikan wisata bahari, yaitu pada zona Maryamah – Tunut, zona Tarsip – Ci lamaya, dan zona Cilamaya. Kemudian berdasarkan analisis spasial menggunakan faktor lokasinal berdasarkan aksesibilitas dan jarak dari permukiman di dapatkan zona Tarsip – Ci lamaya dan zona Ci Lamaya yang berpotensi untuk dijadikan wisata bahari mangrove. Karena dimana selain wilayahnya sesuai berdasarkan kondisi biofisik ekosistem mangrove dan kualitas airnya, wilayah ekosistem mangrove yang berada di zona Tarsip – Ci Lamaya dan zona Ci Lamaya memiliki aksesibilitas yang mudah untuk dijangkau dan juga jarak dari permukiman yang relatif jauh sehingga wilayah tersebut memiliki nilai keasrian dan keaslian yang tinggi. Selain itu, keanekaragaman jenis objek biota yang beragam dan pemandangan yang indah di sekitar ekosistem mangrove juga dinilai akan menjadi nilai tambah sebagai daya tarik untuk dijadikan wisata.

Mangrove ecosystem is the ecosystems that has an important role not only for the life of flora and fauna, but also for the society around the ecosystem. So that this ecosystem needs to be considered for its sustainability as an effort to utilize the ecosystem. Cilamaya Wetan Subdistrict is one of the sub-districts in Karawang Regency which has a very wide mangrove forest that reaches 1,019 ha, so it is considered to be developed into mangrove tourism. Biophysical condition and water quality, and also location factors for accessibility and its distance from the settlement need to consider, in which to develop mangrove ecosystem into tourism. Biophysical variables were analyzed using the suitability of mangroves for tourism, then water quality variables were analyzed using Pollution Index (PI), and location aspects were analyzed spatially using buffer method. The results of the analysis of the potential of mangrove ecosystems for marine tourism based on biophysical conditions and water quality obtained three zones that suitable to develop into tourism. Those zones are Maryamah-Tunut zone, Tarsip-Ci lamaya zone, and Cilamaya zone. Then based on spatial analysis using locational factors based on accessibility and distance from settlements, Tarsip-Ci lamaya zone and Ci Lamaya zone have the potential to be used as mangrove marine tourism. Because besides those 2 zones area are suitable based on the biophysical conditions and water quality, the accessibility is quite good because the main road is provided towards the ecosystem and also the distance from the settlement is in ideal distance, so that the ecosystem can be kept in good condition. In addition, the diversity of diverse species of fauna and the beautiful scenery around the mangrove ecosystem is also considered to be an added value as an attraction for tourism on those zones.

 File Digital: 1

Shelf
 S-Adhitya Anggit Wicaksono.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : S-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : xvii, 154 pages : illustration
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S-pdf 14-22-62996507 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20501558