:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Pengelolaan sumberdaya ikan layang (decapterus spp) yang didaratkan di pemangkat, Kalimantan Barat = Fisheries resources management of scads fish (decapterus spp) landed in pemangkat, West Kalimantan

Dona Setya; Dewi Susiloningtyas, supervisor; Ono Kurnaen Sumadhiharga, supervisor; Mufti Petala Patria, examiner; Titin Siswantining, examiner; A. Harsono Soepardjo, examiner (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020)

 Abstrak

Perikanan ikan layang di Kalimantan Barat pada umumnya ditangkap dengan alat tangkap purse seine di Laut Natuna Utara. Hasil tangkapan utama yaitu ikan layang dan pendaratan terbesarnya di Pemangkat. Perkembangan produksi ikan layang yang di daratkan di Pemangkat mengalami penurunan yang drastis dari tahun 2011-2017. Usaha penangkapan ikan layang di Laut Natuna Utara menunjukkan kearah over fishing dengan produksi semakin menurun tetapi upaya penangkapan meningkat. Tujuan penelitian ini untuk merencanakan upaya pengelolaan terbaik pada perikanan purse seine di Pemangkat. Model Surplus produksi yang digunakan yaitu Model Fox. Hasil perhitungan surplus produksi Model Fox menunjukkan besaran Maximum Suistainable Yield (MSY) pada Laut Natuna Utara yaitu 2.412.016 kg dengan jumlah tangkapan yang diperbolehkan sebesar 1.929.612 kg/tahun dan upaya optimumnya sebesar 18.170 upaya. Penangkapan ikan layang di Laut Natuna Utara yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Pemangkat sudah over fishing dan ikan yang tertangkap belum sempat memijah. Ukuran rata-rata mata jaring yang digunakan kapal purse seine yaitu 1cm. Pengelolaan terbaik yang dapat dilakukan dengan cara penegakan hukum penerapan ukuran mata jaring yang sesuai dengan PERMEN-KP No.42/ 2014 dan pengaturan upaya penangkapan dan alat tangkap seperti tahun 2010 yaitu 32 kapal dengan trip 388 kali per tahun.

Scads fishing in West Kalimantan is generally caught using purse seine in the North Natuna Sea. The main catch is the scads fish and the biggest landing at Pemangkat. The development of scads fish production that landed in Pemangkat has decreased drastic from 2011 to 2017. Scads fishing efforts in the North Natuna Sea show overfishing with production declining but fishing efforts are increasing. The purpose of this study is to plan the best management efforts on purse seine fisheries in Pemangkat. The production surplus model used is the Fox model. The results of the Fox model production surplus calculation show Maximum Suistainable Yield (MSY) in the North Natuna Sea was 2,412,016 kg with the allowable catch amount of 1,929,612 kg/year and optimum effort of 18,170 units of effort. Catching scads fish in the North Natuna Sea that lands on the PPN Pemangkat has overfishing and the fish caught have not had time to spawn. The average size of a purse seine mesh is 1cm. The best management that can be done is to apply the mesh size to PERMEN-KP No.42/2014 and restrictions on fishing gear and fishing effort as 2010, which is 32 ships with 388 trips per year.

 File Digital: 1

Shelf
 T54912-Dona Setya.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : T54912
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resources
Deskripsi Fisik : xi, 56 pages : illustration ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T54912 15-21-083251543 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20501710