Penyakit saluran pernapasan merupakan salah satu indikator dalam status kesehatan yang pada usia anak. Penyakit yang biasa menyerang saluran pernapasan pada anak yaitu Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) baik yang disebabkan oleh bakteri maupun virus. ISPA merupakan penyakit infeksi akut yang menyerang saluran pernafasan, mulai dari hidung hingga alveoli. Prevalensi ISPA pada tahun 2018 ini berada di atas prevalensi ISPA Indonesia, yaitu 5.3%. ISPA merupakan penyakit yang paling banyak terjadi di Kabupaten Tangerang, yaitu ada 207.434 kasus, dan termasuk 10 besar penyakit yang terjadi di Kabupaten Tangerang berdasarkan laporan dari puskesmas dan menempati urutan pertama. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan ISPA berulang pada balita. Metode penelitian menggunakan metode cross sectional. Sampel sebanyak 350 keluarga yang memiliki balita dengan riwayat ISPA yang datang ke posyandu yang diambil dengan teknik Total Sampling. Data dianalisis menggunakan uji univariat, bivariat, dan multivariate dengan menggunakan regresi logistik multivariat. Hasil penelitian menunjukan faktor usia, status gizi, status imunisasi, status ekonomi keluarga, dan terpapar asap rokok, dengan p value<0,05. Faktor yang paling dominan yang berpengaruh terhadap ISPA berulang pada balita adalah usia balita. Respiratory disease is an indicator of the health status of children. The disease that usually attacks the respiratory tract in children is acute respiratory infections (ARI) caused by both bacteria and viruses. ARI is an acute infectious disease that attacks the respiratory tract, ranging from the nose to the alveoli. The prevalence of ARI in 2018 is above the prevalence of ARI in Indonesia, which is 5.3%. ARI is the most common disease in Tangerang Regency, where there are 207,434 cases, and including the top 10 diseases that occur in Tangerang District based on reports from puskesmas and ranked first. The purpose of this study was to determine the factors associated with recurrent ARI in infants. The research method uses cross sectional method. A sample of 350 families who have children under five years old with a history of ARI coming that coming to the posyandu were taken with a total sampling technique. Data were analyzed using univariate, bivariate, and multivariate tests using multivariate logistic regression. The results showed age, age, nutritional status, immunization status, family economic status, dan exposure to cigarette smoke, with p value<0.05. The most dominant factor influencing recurrent ARI in infants is exposure to age of cigarette smoageke. |