abstrak ketertarikan orang jepang terhadap ajaran islam di indonesia semakintinggi ketika mereka berinteraksi secara intensif dengan muslim indonesia. bahkanuntuk beberapa kasus, mereka memutuskan menjadi mualaf. penelitian ini berupayamengidentifikasikan reference group yang mempengaruhi keputusan orang jepangmenjadi mualaf. analisis terhadap reference group yang paling berpengaruh jugadilakukan, serta menganalisis perubahan pandangan orang jepang mengenaipernikahan setelah menjadi mualaf.pendekatan sosialisasi oleh reference group digunakan untuk menganalisisagen sosialisasi yang mempengaruhi keputusan menjadi mualaf. metode yangdigunakan adalah kualitatif dengan depth interview kepada empat mualaf jepangyang pernah atau sedang tinggal di indonesia. penelitian ini juga menggunakankajian pustaka berupa buku dan artikel jurnal.studi ini menemukan bahwa mualaf jepang mendapat pengaruh referencegroup dari agen sosialisasi teman sebaya, institusi pendidikan, media massa, danhost family. reference group yang paling berpengaruh adalah teman sebaya daninstitusi pendidikan. pandangan mualaf jepang mengenai pernikahan sebelummenjadi mualaf, mereka tidak terlalu memikirkan pernikahan dan tidak memilikianak lebih dari dua, serta menginginkan wanita bekerja di sektor publik. setelahmenjadi mualaf, mereka ingin menikah lebih cepat dan berpikir untuk mempunyailebih dari dua anak, serta menginginkan wanita untuk bekerja, namun setelahmempunyai anak akan berfokus mengurus anakya. abstract japanese interest in the teachings of islam in indonesia is higher when theyinteract intensively with indonesian muslims. in some cases, they even decided tobecome mualaf. this study seeks to identify reference groups that influence thedecision of japanese to become mualaf. analysis of the most influential referencegroup was also carried out, as well as analyzing changes in japanese views aboutmarriage after becoming mualaf.the socialization approach by the reference group is used to analyze theagents of socialization that influence the decision to become mualaf. this studyused qualitative method with depth interview towards four japanese mualafs whohad or were living in indonesia. this research also uses literature review in the formof books and journal articles.this study found that japanese mualafs were influenced by reference groupssocialization agents of peer group, educational institutions, mass media, and hostfamily. the most influential reference groups are peer group and educationalinstitutions. japanese mualafs view of marriage before becoming mualafs, they donot think much about marriage and having more than two children, and want womento work in the public sector. after becoming converts, they want to get marriedfaster and think of having more than two children, and want a woman to work, butafter having a child, they will focus on taking care of their children. yang paling berpengaruh adalah teman sebaya dan institusi pendidikan. Pandangan mualaf Jepang mengenai pernikahan sebelum menjadi mualaf menunjukkan bahwa mereka tidak terlalu memikirkan pernikahan dan tidak memiliki anak lebih dari dua, serta menginginkan wanita bekerja. Setelah menjadi mualaf, mereka ingin menikah lebih cepat dan mempunyai lebih dari dua anak, serta menginginkan wanita untuk bekerja, namun akan berfokus mengurus anakya.Japanese interest in the teachings of Islam in Indonesia is higher when they interact intensively with Indonesian Muslims. In some cases, they even decided to become. This study seeks to identify reference groups that influence the decision of Japanese to become. Analysis of the most influential reference group was also carried out, as well as analyzing changes in Japanese views about marriage after becoming. The socialization approach by the reference group is used to analyze the socialization agents that influence their decision. This study used depth interview towards four Japanese who had or were living in Indonesia. This research also uses books and journal articles for literature review. This study found that Japanese were influenced by reference groups of peer group, school, mass media, and host family. The most influential reference groups are peer group and school. Japanese views of marriage before becoming indicates that they do not think much about marriage and having more than two children, and want women to work. After becoming they want to get married faster and have more than two children, and want women to work, but they will focus on taking care of their children. |