Perubahan Wilayah Permukiman Kumuh Antara Tahun 2009 dan Tahun 2019 di Kecamatan Pancoran Mas dan Kecamatan Beji, Kota Depok = Changes in Slum Areas Between 2009 and 2019 in Pancoran Mas and Beji Districts, Depok City
Natasya Syafira Putrie;
Maria Hedwig Dewi Susilowati, supervisor; Revi Hernina, supervisor; Adi Wibowo, examiner; Hafid Setiadi, examiner
(Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020)
|
Permukiman kumuh di Kecamatan Pancoran Mas dan Kecamatan Beji menjadi permasalahan penataan ruang tidak terkecuali di Kota Depok. Wilayah kumuh di Kota Depok timbul pada lahan-lahan Negara yang dimanfaatkan untuk tempat tinggal secara illegal oleh para pendatang. Saat ini, teknologi UAV dan penginderaan jauh telah banyak dimanfaatkan dalam berbagai bidang, salah satunya adalah deteksi permukiman kumuh. Di Kecamatan Pancoran Mas dan Kecamatan Beji, karakteristik daerah kumuhnya di tandai oleh kondisi fisik rumah yang beratapkan seng dan kondisi tata letaknya yang tidak teratur. Penelitian ini membahas tentang perubahan wilayah permukiman kumuh di Kecamatan Pancoran Mas dan Kecamatan Beji dalam rentang waktu 10 tahun dengan batasan penelitian permukiman kumuh di bantaran badan air dan rel kereta api serta terbagi menjadi dua yaitu squatter dan non squatter. Seluruh data yang berada di penelitian ini didapatkan dari pemotretan foto udara format kecil tahun 2019 dan citra google earth tahun 2009. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan pendekatan keruangan (analisis spasial) untuk menjelaskan perbedaan yang terlihat pada daerah penelitian. Hasil dari penelitian ini adalah perubahan wilayah permukiman kumuh di Kecamatan Pancoran Mas dan Kecamatan Beji tahun 2009 dan tahun 2019 mengalami peningkatan luas wilayah permukiman kumuh dan penggunaan tanah. Perubahan penggunaan tanah pada permukiman kumuh squatter didominasi oleh tanaman campuran sedangkan non squatter didominasi oleh permukiman kumuh. Slums in Pancoran Mas and Beji Districts are a problem in spatial planning including Depok City. Slums in Depok City occur on State land that is used illegally by immigrants. Currently, UAV technology and remote sensing have been widely used in various fields, one of which is the detection of slums. In Pancoran Mas and Beji Subdistricts, the characteristics of the slums are marked by the physical condition of the house that is roofed with zinc and the conditions of the layout that are irregular. This study discusses the change of slum areas in Pancoran Mas and Beji Districts within a span of 10 years with the limitation of slum settlements on the banks of water bodies and railroad tracks and is divided into two namely squatter and non squatter. All data in this study were obtained from 2019 small format aerial photography imagery in 2009. The analytical method used in this study is descriptive analysis and spatial approach (spatial analysis) to explain the differences seen in the study area. The results of this study are changes in slum areas in Pancoran Mas and Beji Districts in 2009 and 2019 experienced an increase in slum areas and land use. Changes in land use in squatter slums are dominated by mixed plants while non squatter slums are dominated by slums. |
S-Natasya Syafira Putrie.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S-Pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resources |
Deskripsi Fisik : | xiii, 102 pages : illustration ; appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S-Pdf | 14-22-94560361 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20501926 |