Peningkatan jumlah Free Trade Agreement dari tahun ke tahun menjadi pertanyaan khususnya mengenai utilisasi dan dampaknya pada sektor bisnis. Dimana dalam prakteknya di lapangan, sektor bisnis merupakan subjek utama yang memanfaatkan fasilitas skema FTA. Oleh karena itu diperlukan tinjauan atau studi untuk melihat tingkat pemanfaatan FTA, agar sesuai dengan tujuan FTA untuk menghapus diskriminasi yang terjadi pada perdagangan internasional Penelitian ini berusaha untuk memeriksa tingkat utilisasi skema free trade agreement pada sektor bisnis di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta selama 3 tahun terakhir (2016-2019). Penelitian ini menggunakan data perusahaan-perusahaan yang bersumber dari hasil survei. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif (deskriptif dan in-depth interview) dan kuantitatif (regresi probit). Penelitian ini melihat bagaimana utilisasi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan tersebut dengan fasilitas FTA, manfaat dan hambatan yang ditemui, faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan serta isu-isu terkait utilisasi. Penelitian menemukan utilisasi perusahaan masih rendah, yakni sebesar 44% dari total 64 populasi perusahaan. Selain itu, manfaat yang diterima perusahaan dengan utilisasi skema FTA antara lain akses pasar, kemudahan pengurusan dokumen bea-cukai, dan tarif preferensi yang lebih rendah sedangkan hambatan dalam utilisasi skema FTA antara lain persyaratan dokumen, informasi yang terbatas, dan sulit untuk memahami peraturan dan ketentuan. Perusahaan yang tidak menggunakan skema FTA antara lain disebabkan oleh menggunakan skema selain FTA, informasi yang susah ditemui, dan peraturan yang rumit. Penelitian juga menemukan karakteristik perusahaan dan dukungan pemerintah juga mempengaruhi kemungkinan perusahaan untuk melakukakn utilisasi FTA. The proliferation of Free Trade Agreements is still questionable, especially regarding its utilization and impact on business sector. In fact, business sector is the main subject which utilizes FTA scheme facilities. Therefore, review or study is needed to observe FTAs utilization in order to achieve the FTA's objective and eliminate discrimination in the international trade. This study undertakes to examine the level of utilization of free trade agreement schemes in the business sector in Daerah Istimewa Yogyakarta during the last three years (2016-2019). This research is conducted using survey firms data and combining qualitative approaches (descriptive and in-depth interviews) with quantitative (Probit regression). This study examines the FTAs utilization by firms, the benefits and impediments encountered, and the encouraging for the utilization of FTA scheme. Research findings showed that the FTA`s utilization among the firms in Yogyakarta is relatively low, counted for 44% out of the total 64 population. In addition, the benefits obtained by firms include market access, ease of processing customs documents, and lower preferential tariff. Meanwhile, the impediments when utilizing FTA are document requirements, limited information, and difficulties in understanding the regulations and provisions. Meanwhile, some other firms did not utilize FTA because they have been using another scheme, unable to find the needed information, and due to the complicated regulations. The study also found that firms characteristics and government support are included as affecting factor for DIY firms to utilize FTA. |