Dismenore merupakan gejala utama yang dikeluhkan wanita usia subur ketikamengalami menstruasi. Mahasiswi merupakan kelompok yang rentan menderitadismenore karena prevalensi tertinggi kejadian dismenore ditemukan pada usia20-24 tahun. Dismenore akan berdampak pada performa akademik mahasiswa danrutinitas hariannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor determinandismenore. Penelitian ini menggunakan disain cross sectional dengan jumlahsampel 148 orang dengan metode sistematik random sampling pada mahasisiwiFakultas Kedokteran Universitas Andalas usia 17-25 tahun. Hasil analisismemperlihatkan ada hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik, status gizi,asupan magnesium, dan riwayat alergi dengan dismenore pada derajat kemaknaan5%. Terjadi interaksi antara asupan magnesium dan B6. Aktivitas fisik merupakanfaktor dominan yang mempengaruhi dismenore setelah dikontrol variabel asupanomega 3, asupan B6, asupan vitamin E, asupan Zn, asupan Cu, stress, riwayatdismenore ibu, siklus menstruasi, lama menstruasi, dan laju menstruasi.Mahasiswi yang beraktivitas fisik rendah berisiko mengalami dismenore 8,8 kalidibanding yang beraktivitas fisik sedang atau tinggi (95% CI : 2,0-38,4). Aktivitasfisik khususnya olahraga merupakan salah satu alternatif yang direkomendasikandalam mengurangi nyeri haid. Dysmenorrhea is the most common complained of women in reproductive agewhen menstruation. Female college students are vulnerable of dysmenorrhea asthe highest prevalence of dysmenorrhea is found at the age of 20-24 years.Dysmenorrhea will have an impact on their academic performance and dailyactivities. The aim of this study was to examine determinant factors ofdysmenorrhea.This study used cross-sectional design, was conducted in medicalstudents Andalas University, with a sample of 148 female used systematic randomsampling, aged between 17 and 25 years. The results showed that physicalactivities, body mass index, magnesium intake, and allergy was significantlyassociated with dysmenorrhea at significance level of 5%. There is an interactionbetween magnesium and vitamin B6 intake. Physical activity is a dominant factorof dysmenorrhea after controlled by intake of micronutrient (omega 3, vitaminB6, vitamin E, Zn, Cu), stress, maternal dysmenorrhea, menstrual cycle,menstrual duration and menstrual flow. Female college students who did notexercise or have lower physical activity have the risk of dysmenorrhea 8.8 timeshigher than who have moderate or high (95% CI : 2.0-38.4). Physical activityespecially exercise is the one alternative recommended to prevent dysmenorrhea. |