Full Description
Cataloguing Source : | LibUI eng rda |
ISSN : | 20876017 |
Magazine/Journal : | PARADIGMA: Jurnal Kajian Budaya |
Volume : | Vol. 9, No. 2, Tahun 2019 : Hal. 167-177 |
Content Type : | text (rdacontent) |
Media Type : | unmediated (rdamedia) |
Carrier Type : | volume (rdacarrier) |
Electronic Access : | http://paradigma.ui.ac.id/index.php/paradigma/article/view/195 |
Holding Company : | Universitas Indonesia |
Location : | Perpustakaan UI, Lantai 4, R. Koleksi Jurnal |
- Availability
- Digital Files: 0
- Review
- Cover
- Abstract
Call Number | Barcode Number | Availability |
---|---|---|
907 PJKB 9:2 (2019) | 03-20-374316408 | TERSEDIA |
No review available for this collection: 20502680 |
Abstract
ABSTRACT
Pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20, Hindia Belanda dan Malaya mulai dikunjungi oleh wisatawan dari luar negeri. Oleh karena itu, diterbitkan buku panduan tentang Hindia Belanda dan Malaya bagi para traveller dan wisatawan. Dengan menggunakan metode historis, artikel ini membahas informasi apa, bagaimana, dan mengapa disajikan dalam buku panduan wisata pada masa awal pariwisata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buku panduan memberikan berbagai informasi yang tidak hanya tentang objek yang dapat dikunjungi, tetapi juga tentang pemandangan alam, masyarakat, kuliner, flora, fauna, dan adat di berbagai wilayah itu. Informasi disajikan dalam bentuk narasi panjang dan teks praktis dilengkapi dengan ilustrasi. Ilustrasi dalam buku panduan wisata Hindia Belanda lebih bervariasi dan menonjolkan alam dan budaya dibandingkan buku panduan Malaya. Baik buku panduan wisata Hindia Belanda maupun Malaya sama-sama mempresentasikan objek eksotis dengan tujuan untuk menarik wisatawan Barat.
Pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20, Hindia Belanda dan Malaya mulai dikunjungi oleh wisatawan dari luar negeri. Oleh karena itu, diterbitkan buku panduan tentang Hindia Belanda dan Malaya bagi para traveller dan wisatawan. Dengan menggunakan metode historis, artikel ini membahas informasi apa, bagaimana, dan mengapa disajikan dalam buku panduan wisata pada masa awal pariwisata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buku panduan memberikan berbagai informasi yang tidak hanya tentang objek yang dapat dikunjungi, tetapi juga tentang pemandangan alam, masyarakat, kuliner, flora, fauna, dan adat di berbagai wilayah itu. Informasi disajikan dalam bentuk narasi panjang dan teks praktis dilengkapi dengan ilustrasi. Ilustrasi dalam buku panduan wisata Hindia Belanda lebih bervariasi dan menonjolkan alam dan budaya dibandingkan buku panduan Malaya. Baik buku panduan wisata Hindia Belanda maupun Malaya sama-sama mempresentasikan objek eksotis dengan tujuan untuk menarik wisatawan Barat.