Setelah mengalami Revolusi Industri, konsep, teknik, serta material modern masuk ke dalam arsitektur Jepang. Beberapa arsitek Jepang kemudian membuat bangunan yang menggabungkan gaya arsitektur tradisional sukiya dengan teknik pembuatan dan bahan-bahan modern yang mereka pelajari. Gaya arsitektur sukiya pertama kali dikembangkan oleh seorang ahli Teh Sen no Rikyu, dimana nilai-nilai yang terdapat pada budaya minum teh, nilai-nilai yang berasal dari ajaran Zen Buddhisme, juga ada pada gaya arsitektur sukiya. Penelitian ini ditulis dengan metode deskriptif analisis melalui studi kepustakaan. Dalam penelitian ini, dijelaskan mengenai keindahan shibui yang terdapat dalam elemen-elemen pada gaya arsitektur sukiya modern. After the Industrial Revolution in Japan, modern architecture concepts, technique, and materials began to enter Japan's world of architecture. Some of Japanese architects then began to create buildings that combines traditional-style architecture with modern technique and materials that they have learned. Sukiya -style architecture was first developed by one of the Japanese Tea Master, Sen no Rikyu, where he implemented values that also exist in Japanese art of drinking tea, that was shaped based on the teachings of Zen Buddhism, in the architectural style. The method that is used in the writing of this study is descriptive analysis based on literature study. This study explains about the beauty of shibui that appears on the elements of modern. sukiya architecture. |