Pendahuluan: Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan uretroplasti satu tahap dan fakto-faktor yang berhubungan dengan kejadian fistel urethrokutan pada institusi kami.Metode: Semua pasien hipospadia denga riwayat belum pernah dioperasi sebelumnya dan dilakukan tindakan rekonstruksi uretroplasti satu tahap. Data diambil dari Juli 2010 sampai dengan Januari 2018. Terdapat 179 pasien yang diikutkan dan di observasi minimal selama 1 tahun pasca operasi. Data-data yang dikumpulkan berupa tipe hipospadia, teknik operasi, derajat chordee, pre-operatif piuria (sel darah putih urin > 5/HPF), panjang defek dari urethra, dan kejadian fistel urethrokutan.Hasil: Penelitian berhasil mengumpulkan sejumlah kasus hipospadia yang terdiri dari 103 posterior (57.5%), tengah (57 kasus), dan anterior (19 kasus) yang mana dilakukan onlay preputial island flad (71 kasus), Snodgrass’ tubular incised plate (46 kasus), dan Duckket transverse preputial island flap (35 kasus). Setelah observasi selama 47.1 ± 25.8 bulan, fistel urethrokutan ditemukan pada 23 pasien (12.8%), yang diasosiasikan dengan hipospadia posterior (p = 0.025), defek urethral yang lebih panjang (p = 0.007), dan preoperative piuria (p < 0.001). Sementara derajat chordee (p = 0.886) dan usia (p = 0.187) bukanlah faktor resiko yang signifikan dalam kejadian fistel urethrokutan.Kesimpulan: Uretroplasti satu tahap adalah sebuah prosedur yang serba guna yang dapat digunakan pada berbagai macam kasus hipospadia dengan dengan angka kejadian fistel urethrokutan 12.8%. Hipospadia posterior, pre-operatif piuria, dan defek uretral yang lebih panjang di asosiasikan dengan kejadian fistel urethrokutan Introduction: This study aims to describe single-stage urethroplasty and determine factors associated with urethrocutaneous fistula after the procedure in our institution.Methods: All hypospadias patients without any prior surgery undergone single stage urethroplasty from July 2010 until January 2018 were included. In total, 179 patients were followed for at least 1 year post-operatively. Types of hypospadias, operation techniques, chordee degree, preoperative pyuria (urine white blood cell >5/HPF), urethral length defect, and urethrocutaneous fistula formation were collected.Results: We obtained 103 cases of posterior (57.5%), middle (57 cases), and anterior (19 cases) hypospadias on whom onlay preputial island flap (71 cases), Snodgrass’ Tubular Incised Plate (46 cases), and Duckett’s transverse preputial island flap (35 cases) were conducted. After 47.1 ± 25.8 months follow up, urethrocutaneous fistula were found in 23 patients (12.8%) associated with posterior hypospadias occurrence (p = 0.025), longer urethral defect (p = 0.007), and preoperative pyuria (p < 0.001). Whilst chordee degree (p = 0.886) and age (p = 0.187) was not significant factor associated with urethrocutaneous fistula formation.Conclusion: Single-stage urethroplasty is a versatile procedure for various hypospadias cases with urethrocutaneous fistula rate 12,8%. Posterior hypospadias, preoperative pyuria, and longer urethral defect were associated with urethrocutaneous fistula formation |