Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh volatilitas arus kas terhadap keputusan struktur modal perusahaan manufaktur di perusahaan manufaktur yang ada di negara ASEAN 5, yakni Filipina, Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam. Penelitian ini menggunakan sampel sejumlah 401 perusahaan manufaktur yang tersebar di negara-negara tersebut selama 5 tahun, dari 2012 hingga 2016, dengan cara pengolahan data panel. Volatilitas arus kas dalam penelitian ini menggunakan dua definisi yang berbeda untuk mengetahui definisi mana yang berpengaruh di negara tersebut. Definisi pertama menggunakan standar deviasi arus kas perusahaan secara bergulir selama 5 tahun. Definisi kedua menggunakan standar deviasi arus kas perusahaan-perusahaan dalam sebuah industri. Selain itu, jurnal ini turut menganalisis volatilitas arus kas pada perusahaan yang memiliki tingkat arus kas yang berbeda-beda. Oleh karena itu, sampel secara keseluruhan dibagi menjadi 4 kuartil berdasarkan tingkat arus kas rata-rata dalam 5 tahun yang dimiliki perusahaan tersebut. Dari hasil olah data yang dilakukan, ditemukan bahwa volatilitas arus kas industri memiliki pengaruh positif signifikan terhadap tingkat utang pada sampel secara keseluruhan, Malaysia, Vietnam dan perusahaan dengan tingkat arus kas pada kuartil 4. Sementara itu, volatilitas arus kas perusahaan tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap tingkat utang perusahaan. Dari hasil yang didapatkan pada uji berdasarkan tingkat arus kas, ditemukan bahwa ada perbedaan pengaruh dari volatilitas arus kas industri terhadap tingkat utang perusahaan di tingkat arus kas yang berbeda. This study aims to analyze the influence of cash flow volatility on capital structure decision of manufacturing companies in ASEAN 5 countries, which are the Philippines, Indonesia, Malaysia, Thailand, and Vietnam. This study uses the panel data analysis technique on 401 manufacturing companies in these countries from 2012-2016. There are two definitions of cash flow volatility used in this study, and it will be explored which one has a significant effect. The first definition uses the firm's 5 years rolling standard deviation of cash flow, while the second one uses the standard deviation of firms in an industry. This study also analyzes the influence of cash flow volatility on firms with different levels of cash flow. The overall sample is divided into 4 quartiles based on their average levels of cash flow in 5 years. Our findings suggest that the industry cash flow has a significant and positive influence on leverage in the samples of all countries, Malaysia, Vietnam and firms in the 4th quartile. Meanwhile, the firm level cash flow volatility shows no evidence of influence on leverage. The regression results also indicate that the influence of cash flow volatility on leverage is different among firms with different levels of cash flow. |