Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat antusiasme masyarakat terhadap pengoperasian layanan transportasi berbasis rel yaitu LRT DKI Jakarta. Penelitian ini menganalisis kesediaan untuk membayar dan kesediaan untuk berpindah pengguna kendaraan pribadi terhadap layanan LRT DKI Jakarta dengan menggunakan model pilihan. Pada penelitian ini digunakan metode Revealed Preference RP dan Stated Preference (SP). Data yang didapat dilakukan analisis hubungan Willingness to Pay dan Willingness to Shift dan analisis tarif termahal, lalu dilakukan uji korelasi & uji signifikansi Spearman, selanjutnya dibangun model utilitasnya dan dilakukan uji kelayakan model Hosmer & Lemeshow dan uji Omnibus. Setelah dihasilkan model dari setiap kelompok data, dilakukan uji validasi untuk menghasilkan nilai Root Mean Square Error, lalu dilakukan pemilihan model berdasarkan hasil uji uji. Pada model yang terpilih dilakukan uji sensitifitas untuk mengetahui variabel paling sensitif. Hasil dari penelitian ini adalah potensi perpindahan moda pada kelompok pengguna motor adalah 49.2% pada tarif Rp 15.000, 68.6% pada tarif Rp 12.500, 83.1% pada tarif Rp 10.000, 91.7% pada tarif Rp 8.500, 96.1% pada tarif Rp 6.500 dan 98.2% pada tarif Rp 5.000 dan pada kelompok pengguna mobil adalah 50.2% pada tarif Rp 15.000, 64.2% pada tarif Rp 12.500, 76.1% pada tarif Rp 10.000, 85.0% pada tarif Rp 8.500, 90.9% pada tarif Rp 6.500 dan 94.7% pada tarif Rp 5.000. This study intends to calculate peoples enthusiasm of the LRT DKI Jakarta service. This study analyzes the willingness to pay and willingness to shift of the private transportation user for LRT DKI Jakarta Service using choice model. The survey methods being used are Revealed Preference RP and Stated Preference SP. The data obtained will be analyzed on the relationship between Willingness to Pay and Willingness to Shift and the most expensive price analysis, the Spearman correlation test & Significance test are performed, then the utility model is built and the feasibility test of the Hosmer & Lemeshow model and the Omnibus test. After the model of each data group is generated, a validation test is performed to produce the value of Root Mean Square Error, then the model is selected based on the results of the tests. In the selected model, a sensitivity test is performed to determine the most sensitive variable. The results of this study are probabilities of mode shifting on specific price. The potentials for motorcycle user group are 49.2% at Rp 15,000, 68.6% at Rp 12,500, 83.1% at Rp 10,000, 91.7% at Rp 8,500, 96.1% at Rp 6,500 and 98.2% at Rp 5,000 and for the car user group are 50.2% at Rp. 15,000, 64.2% at Rp. 12,500, 76.1% at Rp. 10,000, 85.0% at Rp. 8,500, 90.9% at Rp. 6,500 and 94.7% at Rp. 5,000. |