Pengaruh nilai budaya Chemyeon terhadap perilaku bedah kosmetik estetika dalam masyarakat Korea Selatan = The Influence of Chemyeon cultural value on cosmetic surgery behaviour in South Korea
Siti Fairuz Julia Elfitri;
Zaini, supervisor
(Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020)
|
Bedah kosmetik estetika merupakan fenomena sosial dan gaya hidup yang sudah tidak asing lagi dilakukan di Korea Selatan. Berdasarkan data statistik The International Society of Plastic Surgery (ISAPS) tahun 2015, sebanyak 1.156.234 tindakan bedah kosmetik estetika dilakukan di Korea. Bedah kosmetik estetika yang dilakukan untuk kepuasan diri memiliki persamaan dengan nilai budaya chemyeon. Budaya chemyeon yang merupakan bagian dari nilai Konfusianisme memiliki dua unsur dasar, yaitu kebutuhan untuk pemenuhan diri dan kebutuhan untuk pencapaian sosial. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perilaku bedah kosmetik estetika di Korea dan kaitannya dengan nilai-nilai budaya chemyeon. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif melalui analisis dengan berdasarkan sumber data sekunder seperti buku, jurnal penelitian, dan sumber daring. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa unsur dasar dan nilai-nilai budaya chemyeon terdapat dalam perilaku bedah kosmetik estetika di Korea. Melalui bedah kosmetik estetika, masyarakat dapat menunjukkan kemampuan individu serta menjaga kehormatan dan martabatnya dalam lingkungan sosial. Keinginan masyarakat Korea untuk menjaga chemyeon mendorong individu untuk melakukan bedah kosmetik estetika. Cosmetic surgery is a social and lifestyle phenomenon that is already familiar in South Korea. Based on the statistical data of The International Society of Plastic Surgery (ISAPS) in 2015, a total of 1,156,234 aesthetic cosmetic surgical measures were performed in Korea. Cosmetic surgery done to self-satisfaction has similarities to the value of chemyeon culture. The chemyeon culture that is part of Confucian value has two basic elements, the need for self-fulfillment and the need for social achievement. The purpose of this research is to analyse cosmetic surgery behaviour in Korea and its relation to chemyeon cultural values. This research uses qualitative methods of descriptive through analysis based on secondary data sources such as books, research journals, and online sources. The results of this study show that the basic elements and values of chemyeon culture are reflected in the conduct of cosmetic surgery in Korea. Through cosmetic surgery, the public can demonstrate individual ability, maintain honor and dignity in the social environment. Korean People's desire to maintain honor (chemyeon) encourages individuals to do cosmetic surgery. |
MK-Siti Fairuz Julia Elfitri.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | MK-Pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | 31 pages : illustration |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
MK-Pdf | 10-21-063835885 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20505508 |