Skripsi ini mempelajari kompleksitas teritori dalam live/work, yang dapat terbentuk sebagai bagian-bagian kecil yang terpisah dan tersebar namun saling berhubungan satu sama lain. Skripsi ini juga menyelidiki bentuk dan mekanisme boundaries dalam mengatur hubungan antar-teritori dalam live/work. Skripsi ini menggunakan studi kasus pada tiga unit live/work dengan kebutuhan yang berbeda-beda untuk memahami lebih dalam tentang pengaturan teritori dan penerapan boundaries terkait yang relevan untuk live/work tersebut. Studi kasus menunjukkan bahwa teritori live/work dapat mengalami tiga macam pengaturan: pemisahan, pertemuan, maupun penumpukan. Pemisahan teritori dapat terjadi karena alasan keamanan, kebutuhan besaran ruang, maupun kebutuhan sumber daya yang aksesnya terbatas. Pertemuan teritori dapat terjadi karena kebutuhan untuk mendekatkan dua kegiatan yang berbeda atau karena keberadaan sumber daya penunjang kegiatan yang terletak di dekat teritori kegiatan lain. Penumpukan teritori dapat terjadi karena kebutuhan ruang atau objek yang sama, maupun karena keberadaan sumber daya penunjang kegiatan yang terletak di dalam teritori kegiatan lain. Pengaturan antar teritori pada live/work tersebut dapat memanfaatkan penggunaan boundaries fisik dan non-fisik untuk mengatur dan menjaga kebutuhan setiap teritori dan hubungan antar teritori. Berbagai hubungan antar teritori ini menegaskan adanya kompleksitas teritori yang kerap tidak dapat dilihat secara utuh, terutama dalam konteks live/work. This thesis aims to study the complexity of territories in live/work units, which are generated from smaller separate fragments that are dispersed yet interconnected. This thesis also investigates conditions of boundaries that organise the interaction between such complex territories in live/work units. This thesis utilises three different case studies of live/work units to explore more about such relationships and its corresponding boundaries. Based on the case studies, territorial organisation between commercial and residential activities appear in the form of separation, adjacency, and stacking. Separation of territories evolves to fulfil the need for safety, requirement for certain room dimensions, or requirement for limited resources. Adjacencies between territories can be driven by the need to put different activities close together or the need for limited resources which are only located near the territory of other activities. Territories can be stacked together due to the use of the same spaces and objects, or the need for limited resources which are only located near the territory of the other activities. Such organisations may employ the use of physical and non-physical boundaries to manage relationships between different territories in a live/work unit. These inter-territorial relations unfold the commonly overlooked complexity of territories, specifically in live/work units. |