Kajian Kepustakaan Faktor Risiko Infeksi Terhadap Kejadian Sjogren's Syndrome = Systematic Review : Infections as Risk Factor of Sjogren's Syndrome
Jemima Fajarin Putri;
Suyud Warno Utomo, supervisor; Zakianis, examiner; Alvina Widhani, examiner
(Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020)
|
Sjogrens syndrome merupakan gangguan autoimun yang menyerang kelenjar eksokrin seperti kelenjar saliva dan kelenjar konjungtiva dengan gejala umum berupa penurunan produksi saliva dan produksi cairan konjungtiva yang menyebabkan sensasi kering pada rongga mulut dan mata yang dapat berkembang menjadi karies gigi, infeksi rongga mulut, sensai terbakar pada mata hingga kerusakan kornea. Gejala yang ditimbulkan Sjogrens syndrome sering kali menyerupai manifestasi gangguan kesehatan lain, seperti infeksi. Sejauh ini terdapat beberapa agen infeksius yang memiliki manifestasi menyerupai gejala umum pada Sjogrens syndrome, antara lain infeksi yang disebabkan virus Hepatitis C, virus Epstein-Barr, cytomegalovirus, human T lymphotropic virus1 HTLV-1, dan kemungkinan infeksi bakteri Heliobacter pylori yang memiliki kemampuan untuk terdisposisi pada jaringan epitel gastrik pasca infeksi pertama dan menyebabkan inflamasi persisten serta kemampuan untuk mempengaruhi produksi anti SSA/SSB. Beberapa penelitian menyatakan bahwa infeksi persisten mampu memicu gangguan autoimun yang disebabkan oleh aktivasi sel T dan sel B secara terus menerus sebagai upaya eradikasi sel terinfeksi yang memicu reaksi autoimun dan peningkatan kadar sel imun autoreaktif berupa kerusakan sel sehat di sekitarnya. Pada hasil kajian kepustakaan ini menemukan bahwa infeksi persisten bukan faktor satu satunya yang memicu kejadian Sjogrens syndrome namun terdapat faktor lain yang memicu infeksi dapat berkembang menjadi Sjogrens syndrome. Sjogrens syndrome is an exocrine glands autoimmune disease, causing decreasing liquids production on salivary gland and conjunctiva with the common symtomps including dry eyes and dry mouth and later causing burn sensations on eyes, cornea destruction, dental caries and oral cavity infections. The symptoms often resemble general health problem, such as infection manifestation. This far, there are several infectious agents in which possibly caused similar diseases manifestation as Sjogrens syndrome, including infections of Hepatitis C virus, Epstein Barr virus, cytomegalovirus, human T lymphotropic virus-1 HTLV-1, which have the ability to caused persistent infection on salivary glands after the first infection and possibly Heliobacter pylori infection based on the increasing anti Ro/SSA and anti-La/SSB on infected individuals. Some research states, persistent infection could trigger autoimmune disorders caused by continous T cells and B cells activation in an attempt to eradicate infected cells that is, but also triggered autoimmune response and increasing autoreactive cells consentration causing damage to healthy cells around the infected cells. However, the results in this literature study found persistent infection is not the only triggering factor of Sjogrens syndrome but there are other unknown factors that trigger infection can develop into Sjogrens syndrome. |
S-Jemima Fajarin Putri.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S-pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | ix, 60 pages : illustration ; 28 cm |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S-pdf | 14-22-34479520 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20506027 |