Hubungan Status Menstruasi dan Faktor Lainnya dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri Usia 10-14 Tahun di Indonesia (Analisis Data Sekunder Riskesdas 2018) = Relationship Between Menstruation Status and Other Factors with the Incidence of Anemia in Adolescent Girls Ages 10-14 Years in Indonesia (Secondary Analysis of Riskesdas 2018)
Maulida Awaliya Fitri;
Asih Setiarini, supervisor; Endang Laksminingsih, examiner; Andri Mursita, examiner
(Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020)
|
Anemia merupakan kondisi konsentrasi hemoglobin (hb) darah lebih rendah darinormal, dan telah memengaruhi berbagai populasi termasuk remaja putri. Remaja putriusia 10-14 tahun memiliki risiko tinggi untuk mengalami anemia yang dapatmemengaruhi perkembangan kognitif dan motorik seperti gangguan kapasitas fisik dankinerja dalam belajar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi anemiadan faktor-faktor yang berhubungan berdasarkan status menstruasi, perilaku konsumsimakanan hewani, perilaku konsumsi makanan berlemak, status gizi, perilaku konsumsitablet tambah darah, status pendidikan, status pekerjaan ayah, dan daerah tempat tinggalpada remaja putri usia 10-14 tahun di Indonesia. Penelitian ini menggunakan datasekunder Riskesdas 2018 dengan desain studi cross sectional. Hasil penelitianmenyatakan bahwa prevalensi anemia pada remaja putri usia 10-14 tahun di Indonesiasebesar 25,4%. Variabel yang berhubungan dengan kejadian anemia pada penelitian iniadalah status menstruasi (p value= 0,035) dan konsumsi makanan hewani (p value=0,002). Perlu adanya program edukasi dan konseling remaja putri mengenai kesehatanseperti gizi seimbang dan anemia agar remaja putri lebih sadar akan kesehatannya. Anemia is a condition of hemoglobin (hb) concentration lower than normal, andhas affected various populations including adolescent girls. Adolescent girls ages 10-14years have a high risk for anemia which can affect cognitive and motoric developmentsuch as impaired physical capacity and work performance. This study aims to determinethe prevalence of anemia and related factors based on menstrual status, consumption ofanimal foods behavior, consumption of fatty food behavior, nutritional status, ironsupplements consumption behavior, education status, father's employment status, andarea of residence in adolescents girls ages 10-14 years in Indonesia. This study usessecondary data obtained from Riskesdas 2018 with a cross sectional study design. Theresults of the study stated that the prevalence of anemia in adolescent girls ages 10-14years in Indonesia was 25.4%. Variables that have a significant relationship with theincidence of anemia in this study are menstrual status (p value = 0.035) and consumptionof animal foods (p value = 0.002). It needs educational programs and counseling on healthfor adolescent girls such as balanced nutrition and anemia, so they can aware for theirhealth. |
S-Maulida Awaliya Fitri.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S-pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | lib ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource (rdacarries) |
Deskripsi Fisik : | xviii, 103 pages; 30 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S-pdf | 14-22-31662446 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20506069 |