Simulasi pengaruh penambahan serat ijuk terhadap indeks avrami, kinetika kristalisasi nakamura, dan waktu paruh kristalisasi polipropilena kopolimer impak = Simulation of effect on the addition of arenga pinata fiber to avrami index, nakamura crystallization kinetics, and half-time parameters of impact polypropylene copolymer.
Arbi Irsyad Fikri;
Mochamad Chalid, supervisor; Nofrijon Sofyan, examiner; Myrna Ariati Mochtar, examiner
(Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020)
|
Efek penambahan serat ijuk (Arenga Pinata) terhadap perilaku kristalisasi Polipropilena Kopolimer Impak (IPC) ditelaah menggunakan model kinetika Nakamura untuk solidifikasi non-isotermal. Model tersebut merupakan pengembangan dari model isotermal Avrami. Hasil permodelan kemudian dibandingkan dengan data DSC dari hasil eksperimen IPC yang ditambahkan 1%, dan 5% serat ijuk dengan temperatur pencampuran masing-masing 160 oC dan 165 oC. Serat ijuk yang digunakan pada penilitian, sebelumnya telah diberi perlakuan alkalinisasi dengan larutan NaOH 6% selama 8 jam. Penambahan serat ijuk dapat menggeser nilai indeks Avrami (n) spesimen IPC yang pada kondisi murni memiliki nilai n=3. Penambahan serat ijuk sebesar 1% dan 5% fraksi masss pada suhu 160 oC dapat menurunkan nilai indeks Avrami masing-masing sampel menjadi 2.9268 dan 2.506. Nilai n yang mendekati 2 ini menunjukan bahwa sampel cenderung mengalami pertumbuhan secara 1-dimensi dan menghasilkan struktur yang lebih kristalin Sedangkan penambahan serat ijuk sebesar 1% dan 5% pada suhu 160 oC menaikkan nilai indeks Avrami masing-masing menjadi 3.2726 dan 3.2489. Nilai n yang lebih besar dari 3 menunjukan arah pertumbuhan 2 dimensi dan menghasilkan struktur yang kurang kristalin. We use Nakamura kinetic model for non-isothermal solidification to investigate the effect on the addition of Arenga Pinata fiber to the crystallization behavior of impact polypropylene copolymer (IPC). We compared the model predictions with the DSC non-isothermal crystallinity results of IPC with additions of 1%, and 5% Arenga Pinata fiber each mixed at 160 oC and 165 oC. The fiber used in this experiment was previously pre-treated with 6% NaOH for 8 hours. The addition of Arenga Pinata fiber shift the Avrami index of pure IPC from the original value of 3. The addition of 1% and 5% of fiber at 160 oC mixing temperature decrease the Avrami Index to 2.9268 dan 2.506 respectively. It is indicating that the crystallization process was experiencing a 1-dimensional growth and result in a more crystalline structure. However, the addition of fiber at 165 oC mixing temperature increase the Avrami Index to 3.2726 dan 3.2489 respectively. It is indicating that the crystallization process was experiencing a 2-dimensional growth and result in a less crystalline structure. |
Pdf-Arbi Irsyad Fikri.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S-pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | xvi, 45 pages : illustration ; appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S-pdf | 14-21-077694017 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20506175 |