Sejak jaman dahulu, sebelum kota Jakarta terbentuk, masyarakat Sunda Kelapa sudah hidup di kawasan maritim dan mengadu nasib di sana. Pesisir laut sebagai jantung kehidupan masyarakat, berperan penting dalam kehidupan orang-orang yang tinggal dan berhuni di daerah tersebut. Selain itu pelabuhan dan perdagangan di kawasan maritim ini membuat kota Sunda Kelapa mengalami tumbuh menjadi kota yan lebih besar. Dalam perkembangannya sampai menjadi kota Jakarta, kawasan maritim justru mengalami kemunduran. Lingkungan perairan perlahan menjadi tidak baik. Kualitas air laut cenderung memburuk (tercemar), ditambah juga isu lingkungan kota lainnya seperti semakin terbatasnya sumber energi listrik dan meningkatnya kadar CO2 di udara, serta ancaman dari alam seperti abrasi, erosi, dan gelombang tinggi air laut. Keadaan ini mendorong perlu adanya suatu program dalam kawasan maritim ini agar keberlangsungan kehidupan tetap berjalan dengan baik. Kawasan Pasar Ikan dalam rencana kawasan Wisata Terpadu Jayakarta mengambil konsep kawasan sebagai Berandan Maritim. Letaknya yang strategis, yaitu diapit oleh perairan laut dan dua kanal besar membuatnya memiliki potensi yang menarik untuk menghadirkan solusi mengenai masalah lingkungan di maritim. Salah satu program yang dihadirkan dalam kawasan adalah area wisata edukasi, dimana pada kawasan ini akan berisi dengan kegiatan yang berhubungan dengan pengetahuan mengenai kemaritiman. Since long time ago, before the city of Jakarta was formed, the Sunda Kelapa community had lived in the maritime area and tried their luck there. Coastal sea where peoples lives, plays an important role in the lives of people who live and inhabit the area. Besides that, ports and trade in this maritime area have made the city of Sunda Kelapa grow into a bigger city. In its development until it became the city of Jakarta, the maritime area actually suffered a setback. The aquatic environment slowly becomes not good. Seawater quality tends to deteriorate (tainted), added with other urban environmental issues such as increasingly limited sources of electrical energy and rising levels of CO2 in the air, as well as threats from nature such as abrasion, erosion, and high waves of sea water. This situation encourages the need for a program in this maritime area so that the continuity of life continues to run well.Pasar Ikan Area in the Jayakarta Integrated Tourism area plan takes the concept of the area as Maritime Home. Its strategic location, which is flanked by sea waters and two large canals makes it has an interesting potential to present solutions to environmental problems in the maritime. One of the programs presented in the area is the education tourism area, which in this area will contain activities related to maritime knowledge. |