ABSTRAKPenelitian ini ingin melihat pengaruh pemberian framing berupa berita positif atau negatif terhadap pemberian rating ojek daring. Partisipan berjumlah 344 orang pengguna jasa ojek daring dari Stasiun Tanah Abang, 44,5% laki-laki dan 55,5% perempuan dengan rentang usia 17-67 tahun (M= 36,9, SD=11,042). Penelitian ini menggunakan framing berupa berita positif dan negatif dalam konteks berkendara dengan ojek daring yang terkendala (datang terlambat dan sulit dihubungi). Hasil yang didapatkan adalah tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pengalaman berkendara terkendala dengan framing (berita positif vs negatif) yang diberikan (Χ²(8) = 6.293, p > 0.05). Hal tersebut menegaskan bahwa perlunya dilakukan perbaikan terhadap sistem penilaian pada layanan ojek daring agar penilaian yang diberikan mencerminkan kondisi nyata. ABSTRACTThe purpose of this research is to examine the effect of giving framing in the form of positive or negative news to online motorcycle taxi ratings. Participants numbered 344 users of online motorcycle taxi services from Tanah Abang Station, 44.5% male and 55.5% female with an age range of 17-67 years (M= 36.9, SD= 11,042). This study uses framing in the form of positive and negative news in the context of driving with online motorcycle taxi constrained (arriving late and difficult to contact). The results obtained are that there is no significant difference between the constrained driving experience and the framing (positive vs negative news) given (Χ²(8) = 6,293, p > 0.05). This confirms that there is a need to improve the assessment system of online motorcycle taxi services so that the assessment given reflects the real conditions. |