On-Grid or Off-Grid? Indonesian Firm's Strategy to Face the Inequality in Electricity. = Pengaruh ketimpangan sumber daya listrik dalam strategi industri menengah dan besar di Indonesia
Adi Setiya Dwi Grahito;
Ching-Yang Lin, supervisor; Tang, Cheng-Tao, examiner
([Publisher not identified]
, 2020)
|
ABSTRAK Studi ini menganalisa berbagai faktor-faktor yang terjadi akibat dari keputusan perusahaan dan industri untuk menggunakan pembangkit listrik mandiri dalam mengatasi masalah kebutuhan listrik untuk produksi. Dengan berfokus pada perbedaan karakteristik pulau dan sumber daya yang dimilikinya, masing-masing industri dari berbagai sektor memiliki berbagai pertimbangan yang tentu saja berbeda dalam kurun tiga periode waktu. Perhitungan empiris menunjukkan bahwa industri dengan pengeluaran dan pemasukan yang besar serta tenaga kerja yang sedikit cenderung memiliki probabilitas untuk menggunakan swa-listrik. Hasil pengolahan juga menunjukkan bahwa industri dari pulau Kalimantan dan kelompok pulau Papua/Nusa Tenggara/Maluku memiliki probabilitas menggunakan swa-listrik lebih tinggi yaitu masing-masing sebesar 24,7% dan 19,8%, jika dibandingkan pulau Jawa/Bali. Sektor pertanian dan perkebunan memiliki probabilitas menggunakan swa-listrik lebih tinggi jika dibanding kelompok lain. Efek dari periode tahun yang dihasilkan menunjukkan bahwa pada tahun 2009. Industri mengurangi penggunaan swa-listrik. ABSTRACT This study analyzes the factors that determine firms' decisions on electricity self-generation in Indonesia. Specifically, I explore the difference in firms' decisions making across Indonesian five major islands in the past ten years. The empirical investigation utilizes Indonesian's Large and Medium Firm dataset of the years 2004, 2009, and 2014. The empirical results show that industry with higher output, higher income, and less labor is positively associated with the probability of electricity self-generation. Moreover, for firms in Kalimantan and Papua/Nusa Tenggara/Maluku island, they have a higher probability (24.7% and 19.8%, in comparison with Jawa/Bali island) of the electricity self-generation. The agriculture sector is also more likely to self-generate electricity. The year effect on the study indicates that in 2009 the firms reduce the usage of self-generated electricity. All of these findings are robust across different model specifications. |
T-Adi Setiya Dwi Grahito.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T-Pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2020 |
Program Studi : |
Bahasa : | eng |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | ix, 34 pages : illustration ; 28 cm. |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T-Pdf | 15-21-103433394 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20506454 |