Penerapan teknologi di dunia kesehatan memberi dampak positif dan negatif terhadap pelayanan keperawatan. Teknologi memfasilitasi kegiatan keperawatan dan menciptakan keamanan tetapi juga dianggap menciptakan stres karena membatasi asuhan keperawatan ke pasien. Semakin banyak interaksi yang terjadi antara pasien dan perawat melalui kehadiran fisik tergantikan oleh kehadiran teknologi. Caring mengalami perubahan dalam menghadapi teknologi. Namun teknologi dan caring harus sejalan sebagai suatu harmoni. Dampak teknologi dapat dilihat di ruang perawatan intensif dimana teknologi merupakan bagian integral dari lingkungan keperawatan kritis. Caring adalah ekspresi keperawatan, maka ekspresi caring ini dapat dipahami melalui pengalaman hidup dari perawat, khususnya pengalaman hidup sebagai refleksi dari pengetahuan atau keterampilan dimana perawat memahaminya melalui paparan dalam situasi tertentu. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi deskriptif yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran terkait pengalaman perawat dalam menangani pasien dengan ketergantungan pada peralatan teknologi tinggi di ruang ICU. Penelitian dilakukan dengan teknik wawancara mendalam yang dilakukan secara virtual pada 13 perawat ICU yang sudah bekerja di ruang ICU lebih dari 1 tahun dan pernah mengikuti pelatihan ICU. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit khusus otak dan saraf. Analisis penelitian menggunakan metode Colaizzi dan menghasilkan 10 tema yang mendukung makna pengalaman perawat dalam menangani pasien dengan ketergantungan peralatan teknologi tinggi di ICU. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perawatan pada pasien dengan ketergantungan membutuhkan sinergi antara kompetensi penggunaan peralatan teknologi dan kompetensi terhadap asuhan keperawatan pada pasien total care. Perawat juga harus memiliki motivasi, empati pada pasien dan keluarga, selalu berkomunikasi dengan pasien dan keluarga, didukung oleh rekan kerja yang kompeten dan solid, dukungan fasilitas dan peralatan teknologi tinggi serta upaya peningkatan kompetensi dari manajemen keperawatan dan manajemen RS. The use of technology in the health services give positive and negative effects on nursing. The technology was described as a security that could facilitate nursing care, but also one that could sometimes present obstacles. The more interactions that occur between patients and nurses through physical touch are replaced by the presence of technology. Caring is changing in the face of technology. But technology and caring must be one harmony. The impact of technology can be seen in the intensive care unit where technology is an integral part of the critical nursing. As caring is the expression of nursing, this caring expression can be understood through the lived experiences of the nurses, particularly the lived experience as a reflection of the knowledge or skills which the person understands through the exposure in that particular situation. The study was conducted with in-depth interview for 13 nurses who had worked in the ICU for more than 1 year and had attended ICU training. This research was conducted in a hospital speciality of brain and nerves. The analysis of this study used the Colaizzi method and produced 10 thematics that support the meaning of the experience of nurses in supporting patients by relying on high-tech equipment at the ICU. The results of the study can conclude that care in patients with competence requires a synergy between the competence of using technological equipment and competence for nursing care in total patient care. Nurses must also support, empathy with patients and families, always communicate with patients and families, be supported by competent and solid colleagues, support of high-tech facilities and equipment and support the improvement of competencies of nursing management and hospital management. |