Potensi Adopsi Electrified Vehicle (xEV) di Negara Berkembang: Analisis Willingness to Pay Konsumen dengan Studi Kasus Jakarta = Potential Adoption of Electrified Vehicle (xEV) in Developing Countries: Analysis of Consumer Willingness to Pay with Case Studies in Jakarta
Ardiansyah Nugraha;
Uswatun Hasanah, supervisor; Hera Susanti, examiner; Riyanto, examiner
(Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020)
|
Meskipun laju pertumbuhan electrified vehicle (xEV) secara global terus meningkat, namun di negara berkembang seperti Indonesia xEV masih hampir tidak ada. Padahal xEV bisa menjadi solusi untuk mengurangi konsumsi BBM dan emisi karbon terutama di Jakarta yang tingkat polusi sudah tinggi. Seiring dengan industri otomotif dan pemerintah mempunyai kepentingan dalam meningkatkan pasar xEV khususnya BEV (battery electric vehicle), pemahaman yang lebih baik mengenai permintaan BEV menjadi penting untuk mendesain kebijakan dan produk yang tepat sasaran. Maka dari itu, dengan representasi Jakarta, penelitian ini akan mengukur kesediaan membayar warga Jakarta untuk BEV dan juga faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan untuk mengadopsi berdasarkan data yang diperoleh dari kuesioner daring dengan pendekatan CVM (contingent valuation). Kemudian akan diteliti dampak dari variabel penjelas untuk mengetahui profil karakteristik dari pembeli mobil listrik potensial. Hasil penelitian menunjukkan nilai WTP sekitar Rp Rp 510.562.500. Umur dan perilaku pro-teknologi signifikan mempengaruhi kesediaan konsumen untuk memilih BEV relatif terhadap PHEV, sedangkan perilaku pro-teknologi, perilaku pro-lingkungan dan persepsi atribut yang melekat pada xEV signifikan mempengaruhi kesediaan konsumen untuk memilih BEV relatif terhadap HEV, disertai dengan rekomendasi kebijakan. Although the growth rate of electrified vehicles (xEV) globally continues to increase, in developing countries such as Indonesia xEV is still almost non-existent. Whereas xEV can be a solution to reduce fuel consumption and carbon emissions, especially in Jakarta, where pollution levels are already high. As the automotive industry and the government have an interest in increasing the xEV market, especially BEV (battery electric vehicles), a better understanding of BEV demand is essential for designing policies and products that are right on target. Therefore, with the representation of Jakarta, this study will measure the willingness to pay Jakarta citizens for BEV and also what factors influence the decision to adopt based on data obtained from online questionnaires with a contingent valuation approach. Then the impact of explanatory variables will be examined to determine the profile characteristics of potential electric car buyers. The results showed a WTP value of around Rp. 510,562,500. Age and pro-technology behavior significantly influence consumers willingness to choose BEV relative to PHEV, while pro-technology behavior, pro-environment behavior and perceptions of attributes attached to xEV significantly influence consumers willingness to choose BEV relative to HEV, with policy recommendations. |
S-Ardiansyah Nugraha.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S-Pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | xv, 63 pages : illustration ; 28 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S-Pdf | 14-22-46585991 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20507471 |