Transisi status bekerja dan kesehatan mental di Indonesia: analisis data longitudinal = Does employment transition affect mental health: a longitudinal perspective
Fawzia Nurul Hidayati;
Diahhadi Setyonaluri, supervisor; Dwini Handayani, examiner; Wongkaren, Turro Selrits, examiner
(Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia , 2020)
|
Studi ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara transisi status kerja yakni transisi dari bekerja menjadi tidak bekerja dan transisi sebaliknya terhadap kesehatan mental individu. Dengan menggunakan data IFLS 4 dan 5, studi ini mencoba untuk membuat analisis longitudinal mengenai asosiasi pada setiap transisi status kerja terhadap probabilita gejala depresi. Skrining gejala depresi diperoleh dari skor CESD-10 dengan menggunakan acuan cut-off Andresen et al. (1994). Sampel dalam studi ini adalah 16.994 individu usia angkatan kerja baik laki-laki maupun perempuan. Analisis menggunakan metode regresi logistik menunjukkan bahwa kedua transisi status kerja, dari tidak bekerja menjadi bekerja maupun sebaliknya, berasosiasi secara positif dan signifikan terhadap probabilita gejala depresi. Namun, analisis marginal effect menunjukkan adanya kecenderungan risiko gejala depresi yang lebih tinggi pada individu yang mengalami transisi dari tidak bekerja menjadi bekerja. Estimasi variabel interaksi transisi status kerja dan gender membuktikan asosiasi positif pada transisi dari tidak bekerja menjadi bekerja dan probabilita gejala depresi hanya pada individu perempuan, sementara pada laki-laki estimasi menunjukkan arah korelasi sebaliknya. Studi ini mengeksplorasi adanya perbedaan peran gender dalam rumah tangga yang dapat berkontribusi pada temuan tersebut. This study aims to examine the association between work status transitions from employment to non-employment and the reverse transition to individual mental health. Using IFLS 4 and 5 data, this study attempts to make a longitudinal analysis of the effects of each work status transition on the probability of depressive symptoms. Screening for depressive symptoms was obtained from a CESD-10 score using the cut-off reference of Andresen et al. (1994). The sample in this study was 16,994 working age individuals both male and female. Analysis using the logistic regression method shows that both work status transitions, from working to not working or vice versa, are positively and significantly associated with the probability of depressive symptoms. However, marginal effect analysis shows a tendency for a slightly higher risk of depressive symptoms in individuals who experience a transition from not working to working. Estimates of the interaction variables between work status transition and gender prove positive associations in the transition from not working to working and the probability of depressive symptoms only in female individuals, while in men the estimation shows the opposite correlation. This study explores the differences in gender roles in households that can contribute to these findings. |
S-Fawzia Nurul Hidayati.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S-pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia , 2020 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | x, 60 pages : illustration ; appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S-pdf | 14-22-11136820 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20507685 |