:: UI - Makalah dan Kertas Kerja :: Kembali

UI - Makalah dan Kertas Kerja :: Kembali

Perkembangan etnis han sebagai aspek utama pada integrasi sosial di Taiwan pada periode Qing (1780-1895) = Han's ethnic development as the main aspect of social integration in Taiwan in the Qing period (1780-1895)

Alfiani Sarahofia Adji; Waworuntu, Adrianus Laurens Gerung, supervisor; Priyanto Wibowo, examiner; Roring, Albert P.J., examiner (Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020)

 Abstrak

Artikel ini membahas tentang perkembangan etnis Han sebagai aspek utama pada integrasi sosial di Taiwan periode Qing (1780-1895). Taiwan yang merupakan wilayah yang dihuni oleh suku Austronesia justru memiliki sejarah yang panjang dan dinamis dengan karakteristik perkembangan masyarakat Han sebagai aspek utama. Hal ini disebabkan oleh aneksasi kekaisaran Qing yang membawa landasan nilai-nilai Tiongkok dalam pemeritahannya di Taiwan. Kebijakan-kebijakan yang dibentuk juga mempengaruhi perkembangan etnis Han di Taiwan seperti kebijakan karantina hingga kebijakan pro-kolonisasi (kaishan fufan). Apabila pada kebijakan karantina etnis Han dipandang berpotensi menjadi pemberontak, pada kebijakan pro-kolonisasi etnis Han dipandang sebagai agen kolonisasi internal yang tidak hanya mampu melawan agresi asing namun juga melakukan upaya sinifikasi terhadap penduduk asli Taiwan. Perkembangan etnis Han di Taiwan juga mempengaruhi kondisi sosial-budaya di Taiwan seperti meningkatnya populasi Han di Taiwan yang menyebabkan meningkatnya konflik sosial dan munculnya kelas sosial baru. Sehingga terbentuklah struktur dan sistem sosial yang condong pada sistem yang dimiliki orang Han, dan etnis Han menjadi etnis dominan di Taiwan.

This article discusses the development of the Han ethnicity as a major aspect of social integration in Taiwan in the Qing period (1780-1895). Taiwan, which is an area inhabited by Austronesian tribes, actually has a long and dynamic history with the characteristics of the development of Han society as the main aspect. This was due to the annexation of the Qing empire which brought the foundation of Chinese values ​​in its rule in Taiwan. The policies formed also influenced the development of Han Chinese in Taiwan, such as quarantine policies to pro-colonization policies (kaishan fufan). If the Han quarantine policy is seen as a potential rebel, the pro-colonization policy of Han ethnicity is seen as an internal colonization agent who is not only able to fight foreign aggression but also to make efforts to cynicize native Taiwanese. The development of the Han ethnicity in Taiwan also affects the socio-cultural conditions in Taiwan, such as the increasing Han population in Taiwan which causes increased social conflict and the emergence of a new social class. So that a social structure and system was formed that was leaning towards the system owned by the Han people, and the Han ethnicity became the dominant ethnicity in Taiwan.

 File Digital: 1

Shelf
 MK-Alfiani Sarahofia Adji.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : MK-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : 33 pages : illustration
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
MK-Pdf 10-21-170490552 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20508104