Perempuan, mahar, dan stratifikasi sosial dalam naskah peraturan bimbang dalam negeri Bangkahulu = Women, dowry, and social stratification in regulation of bimbang tradition at Bangkahulu
Chika Amelia Pektra;
Mamlahatun Buduroh, supervisor; Dewaki Kramadibrata, examiner; Untung Yuwono, examiner
(Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020)
|
Penelitian ini membahas relasi antara perempuan, mahar dan stratifikasi sosial yang tercermin dalam naskah peraturan perkawinan di Bengkulu. Korpus penelitian ini adalah naskah Peraturan Bimbang dalam Negeri Bangkahulu berkode Ml.144. Penelitian ini mengangkat permasalahan mengenai kedudukan perempuan dalam penetapan mahar perkawinan pada naskah Peraturan Bimbang dalam Negeri Bangkahulu. Berkaitan dengan itu, penelitian ini bertujuan untuk memaparkan relasi antara perempuan, mahar dan stratifikasi sosial yang berlaku pada tahun 1882 dan mendeskripsikan pandangan masyarakat Bengkulu mengenai peraturan perkawinan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif analitis dan teknik studi pustaka serta pendekatan sosiologi untuk mengkaji keterkaitan ketiga unsur tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat aturan yang bersifat mengikat antara perempuan, mahar, dan stratifikasi sosial dalam masyarakat Melayu Bengkulu yang tercermin dalam naskah. Besaran mahar juga dipergunakan sebagai tanda atau simbol status sosial perempuan dalam masyarakat. Konsep tersebut masih berlaku di masyarakat Melayu-Bangkahulu hingga saat ini. Namun, terdapat pergeseran stratifikasi sosial dalam penentuan mahar.ÃÂ Pada masa lalu besaran mahar didasarkan pada garis keturunan, sedangkan saat ini pendidikan dan pekerjaan perempuan menjadi faktor penentu. This study discusses the relationships between women, dowry and social stratification that are reflected in the text of marriage regulations in Bengkulu. The corpus of this research is Peraturan Bimbang dalam Negeri Bangkahulu manuscript code Ml.144. This study aims to describe the relations between women, the dowry and the social stratification that prevailed at that time, namely 1882 and describe the views of Bengkulu society regarding marital regulations. This study uses descriptive analytical methods and literature study techniques and sociological approaches to examine the interrelation of these three elements. Based on these results, it can be concluded that there are binding rules between women, dowry and social stratification in the Bengkulu Malay community which are reflected in the text. Furthermore, the amount of dowry is also used as a sign or symbol of women's social status in society. The concept is still valid in the Malay-Bangkahulu Society to this day. However, there is a displacement value of social stratification in determining dowry. In the past, dowry depends on nobility, whereas now depends on education and profession of the women. |
MK-Chika Amelia Pektra.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | MK-Pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda; |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | 34 pages : illustration |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
MK-Pdf | 10-21-236935417 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20508191 |